Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bukit Cermin dan Tanjungunggat Masuk dalam FKS Nasional
Oleh : Habibi
Jum'at | 14-08-2015 | 16:00 WIB
kherjuli-edit.jpg Honda-Batam
Ketua Forum Kota Sehat (FKS) Kota Tanjungpinang Kherjuli. (Foto: dokumentasi pribadi Kherjuli)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Ketua Forum Kota Sehat (FKS) Kota Tanjungpinang Kherjuli menyampaikan, ibukota Kepri ini berhasil lulus seleksi penilaian FKS Kabupaten/Kota tingkat nasional. Dua wilayah yang masuk dalam FKS nasional tersebut adalah Kelurahan Bukit Cermin dan Kelurahan Tanjungunggat yang sempat dikatakan wilayah kumuh.

Kherjuli mengatakan, alasan kedua wilayah tersebut masuk dalam tatanan FKS karena Kelurahan Bukit Cermin memiliki lingkungan rumah tangga bebas asap rokok serta memiliki perkampungan yang membudidayakan tanaman sirih.

"Sementara itu, Tanjungunggat yang dibilang orang wilayah kumuh tu, bisa masuk karena masyarakatnya ada upaya menjadikan wilayah tersebut sehat," ujar Kherjuli saat diwawancarai, Jumat (14/8/2015).

Kherjuli mengatakan FKS ini dinilai lebih bergengsi dari penilaian Adipura. Pasalnya, item penilaiannya sangat kompleks dibandingkan dengan Adipura yang hanya berbasis kebersihan lingkungan.

"Penilaiannya mencakup kenyamanan, keamanan, kebersihan dan kesehatan. Makanya saya fikir lebih bergengsi karena lebih kompleks," ujar Presiden LSM Alim (Air, Lingkungan dan Manusia) ini.

Forum ini sendiri telah lama dibentuk oleh Kherjuli sebagai upaya mendukung Tanjungpinang sebagai kota yang nyaman, aman, bersih dan sehat.

"FKS memang khusus untuk masyarakat, semua dikerjakan masyarakat. Itu yang ditekankan oleh pemerintah pusat. Pemda hanya memfasilitasi saja, masyarakat yang bekerja," ujar Kherjuli.

Dia mengatakan, sejak dicetuskan program Indonesia sehat. Baru tahun ini Tanjungpinang berhasil masuk dalam tahap verifikasi penilaian.

"Tahun ini sebanyak 340 Kabupaten/Kota di Indonesia menjadi peserta seleksi penilaian FKS tingkat nasional. Dari jumlah tersebut, sebanyak 140 Kabupaten/Kota di Indonesia dinyatakan lulus seleksi dan berhak untuk mengikuti tahapan verifikasi lapangan," ujar Kherjuli.

Untuk waktu verifikasi sendiri kata dia, sesuai dengan agenda akan dilaksanakan pada 24-28 Agustus mendatang.

Sedangkan tim yang akan melakukan verifikasi lapangan tersebut terdiri dari beberapa kementerian, seperti Kementrian Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup, dan Kementerian Pekerjaan Umum.

"Mereka akan melakukan verifikasi secara acak, tidak ada titik pantau khusus yang akan mereka datangi seperti penilaian Adipura," ujarnya.

Kherjuli mengaku bahwa 63 indikator yang dinilai, Tanjungpinang memiliki 90 persen dari indikaor tersebut. Dan itu menurut dia sudah sangat memuaskan, dan berarti 2 wilayah yang dianggap kumuh tersebut benar-benar telah "memerangi" apa yang disebutkan kepada mereka.

"Masih banyak indikator yang belum bisa kita ikuti, seperti pariwisata sehat dan lain-lain.Bertahap, kita harapkan FKS semakin berkembang," tuturnya.

Editor: Dodo