Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengakuan dan Peran Makesus Selvakumaran

Dengan MV Alecia, Makesus Bawa Imigran Srilanka ke Tanah Pengharapan
Oleh : Charles/Magid
Rabu | 13-07-2011 | 16:03 WIB
Empat_Perwakilan_WN.Srilangka_ahirnya_mau_turun_dan_melakukan_Negosiasi_dengan_IOM_dai_ruangan_VIP.Pelabuhaan_Internasional_Sri_Bintan_Pura_Tanjungpinang.JPG Honda-Batam

Makesus Selvakumaran bersama 3 Srilanka-nya saat turun bernegosiasi dengan Polisi serta pihak IOM di Pelabuhaan Internasional Sri Bintan Pura Tanjungpinang

TANJUNGPINANG, batamtoday- Makesus Sivakumaran (40), warga negara Srilanka yang telah melanglang buana keluar masuk Indonesia dan Malaysia. Meski tidak merinci apa peranan sebenarnya, namun dari pengakuannya kepada polisi dan wartawan, pada tahun 2010 lalu dirinya telah masuk ke Indonesia dari Srilanka menuju Bali.

Setelah dari Bali, Makesus Kumaran hengkang ke Jakarta dan menginap di sebuah hotel berbintang di bilangan Mangga Dua, Jakarta Barat. Puas menginap di hotel tersebut, ia pun mendapat kabar kalau di Jakarta sejumlah rekan senegaranya berkumpul di sebuah rumah di bilangan Rumah Hijau Jalan Tali IX nomor 22 Jakarta Barat.

Selanjutnya, Kumaran bergabung, yang kemudian pindah lagi ke Apartemen Rajawali Selatan, Jalan Tali Jakarta Pusat. Di sana dirinya menginap dan berkumpul bersama 22 orang rekannya dari Srilanka.

Lama berada di Jakarta, akhirnya Makesus bersama sejumlah rekannya berinisiatif mencari sebuah kapal untuk dibeli. Dalam pencariannya, akhirnya dia bertemu dengan orang yang bernama Pinki Gozali, dan menawarkannya kapal Adrian 4, yang kemudian namanya dirubah menjadi MV Alecia setelah dibeli seharga Rp1.928.000.000.

"Kapal ini kami beli dari Pinki Gojali seharga Rp1.928.000.000, agar kami dapat berangkat menuju tanah pengharapan, karena di negara kami sudah tidak aman akibat perang," ujar Makesus yang ditemui di atas kapal MV Alecia di perairan Pelabuhaan Sri Bintan Pura.

Setelah membeli kapal MV Alecia, pada tanggal 13 Juni 2011, bersama 23 orang rekannya, Makesus Sivakumara selanjutnya bertolak dari Jakarta menuju Batam dengan menggunakan MV Alecia. Namun ketika tiba di perairan Nongsa, dan mencoba kapalnya untuk sandar di sana, tiba-tiba seorang penjaga pipa gas melarang.

"Katanya tidak bisa lego jangkar di situ, karena di posisi tersebut ada pipa gas, dan kami pindah ke posisi yang ditunjukkan penjaga pipa gas itu," sebutnya.

Sandar di wilayah Nongsa, ternyata bukan tidak punya maksud pada Silvakumaran, selain dapat mengisi bahan bakar, dari wilayah ini, dirinya dapat memasok makanan sebagai perbekalan di perjalanan menuju negara ke tiga dalam mencari kehidupan.

Tujuan lainya, dari wilayah inidirinya bersama sejumlah rekanya yang lain, dapat menjemput, sejumlah rekanya sesama Srilanka dari Malaysia.

"Dari kapal MV.Alecia ini, kami naik speed selama 2 jam menjemput dan mengambil teman-teman kami sesama pengungsi asal Srilanka di Pantai Johor Baru Malaysia, yang berjumlah 64 orang, untuk membawa ke Kapal MV Alecia,"ujarnya.      

Setlah semuanya, Naik ke MV Alecia, Selanjutnya mereka berlayar menuju negara ketiga, yaitu Newzland dan Kanada, dengan harapan mereka dapat diterima.

Ternyata perjalanan 87 WN Srilanka dibawah komando Makesus Sivakumaran tidak berjalan mulus, saat berlayar, GPS dan Kompresosr mesin MV Alecia rusak di perairan Galang Baru-Kepri.

Kendati rusak, sejumlah aparat Indonesia di laut seperti Polair, TNI-AL, BC dan DKP bahkan aparat lainya, seperti tutup mata atas keberadaan kapal MV Alecia di perairan Kepri tersebut, beruntung Itelijen Kanada yang telah mengetahui tujuan ke 87 warga Srilanka itu akan kenegaranya, langsung membocorkan informasi tersebut ke Mabespolri di Indonesia.

Bak kebakaran jenggot, Mabes Polri melalui Polisi Udara dan Air, langsung menurunkan Telegram Rahasia (TR) akan dilakukan operasi penyeludupan manusia (People Smuggling).

Selanjutnya, melalui infromasi dari polisi Kanada itu, Mabes Polri menurunkan dua helikopter Dolphin P-31-03 serta dua kapal Patroli dari Mabes Polri diantaranya, KP Antasena 509 dan KP Icitap 020 dari Polda Kepri, dan menemukan MV Alecia yang telah 1 bulan lebih berlayar di perairan Kepulauaan Riau-Indonesia sedang labuh jangkar.

Ketika dideteksi dan menermukan MV Alecia di lokasi koordinat 00, 41 derajat, 12,7, N-104 derajat barat daya, dan 08,11,9 derajat barat dan melakukan penghalauan dan pemeriksaan, hingga Polisi menemukan 87 WN Srilanka dan dua WN Indonesia diatas Kapal MV Alecia tersebut.
           
Selain menemukan, dalam sejumlah besar bahan makanan, Polisi juga menemukan 42 Kartu Identitas Penumpang yang dikeluarkan oleh negara Srilanka. Serta 9 unit telephond genggam dari berbagai merek, yang saat ini disita oleh Polisi.