BATAM, batamtoday - Perwakilan United Nations Hight Commisioner Refugees (UNHCR) di Jakarta, mengaku siap menangani 87 Imigran asal Srilanka yang kini diamankan Direktort Polisi Perairan (Dit Polair) Polda Kepri.

Kesiapan tersebut sudah sejak awal diutarakan perwakilan UNHCR, hanya saja sampai saat ini antara lembaga yang mengurusi pengungsi itu belum berhasil melakukan komunikasi secara lansung dengan perwakilan imigran.

"Kami sudah dapat infonya, cuma belum ada komunikasi direct dengan imigran, kami masih tunggu itu," ujar Mitra perwakilan UNHCR, menjawab batamtoday, Rabu, 13 Juli 2011.

Dikatakan Mitra, banyak hal harus disiapkan dalam penanganan imigran. Untuk itu, pihaknya hingga kini menunggu konfirmasi dari Kantor Wilayah Hukum dan Ham Provinsi Kepri.

"Kami punya standarisasi penanganan. Paling tidak kami menunggu kepastian selanjutnya dari Kanwil Hukum dan Ham Kepri," ujar Mitra.

Sementara itu, guna mencari langkah strategis penanganan 87 imigran asal Srilanka yang hingga kini masih bertahan di atas Kapal MV Alicia, Direktorat Polair (Dit Polair) Polda Kepri menggelar pertemuan dengan perwakilan Imigrasi, serta Kantor Wilayah Hukum dan HAM Provinsi Kepri.

Dari pantauan batamtoday di ruang Very Very Importan Person (VVIP) Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura, terlihat perwakilan Imigrasi, Direktorat Polair Polda, pejabat Mabes Polri serta Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Hukum dan Ham Provinsi Kepri.

Namun belum dapat informasi resmi yang dikeluarkan menyangkut pertemuan lintas instansi tersebut.