Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Capella Kepri Ajak Wartawan Sosialisasikan Keselamatan Berkendara
Oleh : Ahmad Rohmadi
Senin | 08-06-2015 | 09:05 WIB
capella-sr.jpg Honda-Batam
Safety Riding Officer CDN, Budi Winarto saat memberikan arahan kepada salah satu wartawan dalam kampanye keselamatan berkendara, Minggu kemarin,

BATAMTODAY.COM, Batam - PT Capella Dinamik Nusantara (CDN) atau yang biasa dikenal dengan Capella Honda, Kepulauan Riau (Kepri) mengajak wartawan lokal Batam untuk menyosialisakan keselamatan berkendara atau safety riding kepada seluruh masyarakat di Batam.

Seiring perkembangan pasar industri otomotif, kebutuhan masyarakat akan sepeda motor pun semakin meningkat. Hal tersebut tentunya membuat jumlah pengendara di jalan raya juga semakin padat di setiap harinya.

Safety Riding Officer CDN, Budi Winarto mengatakan jumlah kecelakaan di Batam pada tahun 2014 yaitu lebih dari 300 kasus, dan 126 orang harus kehilangan nyawanya, luka berat 226 orang, luka ringan 416 orang serta jumlah kerugian mencapai sekitar Rp 2,35 miliar.

"Melihat data itu, tentunya kesadaran akan pentingnya keselamatan berkendara kepada masyarakat perlu ditingkatkan, karena menyangkut akan keselamatan pribadi dan juga pemakai jalan lainnya," kata Budi di halaman parkir Kepri Mall, Minggu (7/6/2015).

Budi berpesan kepada setiap pengendara sepeda motor agar bisa memprediksi bahaya yang akan terjadi ketika pada saat berkendara, dan juga tidak melanggar rambu-rambu lalu lintas yang ada karena menurutnya pemicu kecelakaan yang sering terjadi para pengendara yakni tidak memperhatikan setiap rambu-rambu lalu lintas yang ada.

Selain itu juga, dia katakan jarak antara kendaraan satu dengan pengendara lainnya disarankan tidak boleh terlalu dekat dan juga tidak boleh berada di belakang tepat lurus dengan pengendara lainnya. Hal itu untuk antisipasi jika kendaraan di depannya jatuh yang di belakang bisa menghindari tabrakan.

"Dan jika berada di belakang atau di samping mobil, kita juga tidak boleh blindspot (daerah tidak terlihat). Blindspot itu adalah ketika berkendara di belakang mobil kita tidak melihat sopir di spion kaca mobil itu. Itu berarti kita berada di blindspot," jelasnya.

Pesannya lagi ia katakan harus menghindari blindspot tersebut dengan patokan melihat sopir mobil itu di spion, karena ketika blindspot terjadi sang sopir mobil tidak melihat keberadaan pengendara motor dan hal itu juga bisa memicu kecelakaan ketika saat mobil berhenti atau membelok dengan mendadak.

Budi menjelaskan, sebelum berkendara, pengendara wajib memeriksa kendaraannya terlebih dahulu dan juga memakai kelengkapan berkendara seperti helm, sarung tangan, pakaian, dan sepatu.

Pada kesempatan itu, setiap wartawan perintahkan untuk bisa mempraktikkan secara langsung berkendara sepeda motor dengan dengan baik dan benar yang dipandu secara langsung oleh safety riding instructor (pelatih keselamatan berkendara).

Editor: Dodo