Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hikmah Isu Beras Sintetis, Beras Lokal Diburu Konsumen Tanjungpinang
Oleh : Habibi
Selasa | 02-06-2015 | 16:40 WIB
teguh_santoso,_kabid_perdagangan_disperindag_tpi.jpg Honda-Batam
Teguh Santoso, Kabid Perdagangan Disperindag Kota Tanjungpinang. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - 'Wabah' beras sintetis asal Tiongkok yang diisukan beredar di Indonesia, ternyata memberi dampak positif. Warga pun lebih memilih beras lokal.

"Sejak beredarnya rumor beras sintetis beberapa waktu lalu, sejumlah distributor sembako mulai memperbanyak pasokan beras lokal," kata Teguh Santoso, Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tanjungpinang, Selasa (2/6/2015).

Berdasarkan hasil pantauan di pasar, katanya, peminat beras impor menurun drastis. Dia mengaku bahwa para pedagang mengatakan hal itu dikarenakan isu beras sintetis yang merebak sehingga beras lokal dipercaya lebih aman.

Akibatnya, distributor-distributor beras yang ada di Tanjungpinang beralih memasok beras lokal. Padahal, katanya, sebelumnya beras lokal seperti barang yang tidak laku di pasaran. Kini, berbagai merek beras lokal seperti "Kalajengking", "Mamaia" dan "Padang Raya" banyak diincar oleh konsumen di Tanjungpinang.

"Tingginya minat konsumen terhadap beras lokal bukan berarti berhenti menjual beras impor. Hanya saja stok beras impor menjadi berkurang, seperti beras merek 'Anak Terbang' dan 'Anak Ajaib'," ujar Teguh.

Namun, kecenderungan masyarakat khususnya Tanjungpinang yang mengkonsumi beras kualitas medium membuat Disperindag Kota Tanjungpinang meminta peran Bulog untuk mendistribusikan beras berkualitas medium tersebut. "Pada umumnya masyarakat Tanjungpinang kurang berminat terhadap beras raskin. Karena itu kami meminta Bulog melempar beras medium ke pasar," katanya.

Menurut mantan pewarta ini, fenomena tersebut merupakan solusi dari intervensi harga jual beras. Karena itulah pihaknya meminta Bulog untuk segera mengabulkan permintaan tersebut, terutama jelang Ramadhan dan Lebaran. (*)

Editor: Roelan