Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Imigran Srilanka Ingin Didampingi UNHCR
Oleh : Carles/Magid
Senin | 11-07-2011 | 13:01 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Hukum dan Ham Provisnsi Kepri, I Gede Widiarte mengatakan, saat ini 87 Imigran yang diamankan Direktorat Polisi Perairan (Dit Polair) Polda Kepri dari Kapal MV Alicia memilih tetap bertahan di atas kapal. Mereka enggan dievakuasi ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Tanjungpinang, sebelum perwakilan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Jakarta datang ke Kepri.

"Kita masih melakukan negosiasi dengan mereka (imigran Srilanka.red), untuk mengevakuasi ke Rudenim, hanya saja mereka tetap bertahan sebelum UNHCR datang," jelas I Gede Widiarte, Senin, 11 Juli 2011.

Menurut I Gede, pihaknya sudah melakukan negosiasi dengan perwakilan Imigran, meski belum berhasil membujuk warga negera Srilanka itu untuk dapat dievakuasi ke Rudenim.

"usai perundingan yang melibatkan Internasional Organization of Migration (IOM) belum berhasil membawa imigran ke darat,"jelasnya.

Saat ini, lanjut Gede, para imigran masih menunggu kedatangan perwakilan UNHCR di Jakarta.

"Mereka masih nunggu UNHCR," ujarnya singkat.

Seperti diberitakan sebelumnya, Internasional Organization of Migration (IOM) menfasilitasi perundingan antara imigran Srilanka yang diamankan di Perairan Bintan dengan Direktorat Polisi Perairan (Dit Polair) serta Imigrasi. Kedatangan IOM, Minggu, 10 Juli 2011, sekitar pukul 16.45 WIB di Pelabuhan Internasional, Sri Bintan Pura.

Kedatangan IOM merupakan jawaban dari permintaan para Imigran yang sebelumnya menolak dilakukan perundingan di darat sebelum ada pendamping dari organisasi yang kerap mengurusi persoalan pencari suaka tersebut.