Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

87 Imigran yang Diamankan, Diduga Dikoordinir Mafia Trafficking
Oleh : Charles
Senin | 11-07-2011 | 07:45 WIB
Anak_pengungsi_Srilanka_yang_meniolak_di_turunkan_dan_dipulangkan_ke_negaranya_di_atas_MV.Alecia.JPG Honda-Batam

Salah seronag anak WN.Srilanka membentangkan poster "We Dont Like Return to Srilanka" Diatas kapal MV.Alicia yang mengaku nekat mengungsi mencari negara ke tiga, setelah menolak diturunkan dari Kapal ke darat di Tanjungpinang.

TANJUNGPINANG, batamtoday - Sebanyak 87 imigran berkewarganegaraan Srilanka berhasil diamankan Polisi Perairan (Polair) Polda Kepri, diduga melibatkan mafia pedagangan Manusia. Dugaan tersebut muncul setelah seorang perwakilan imigran memberikan keterangan bahwa sebagian diantara para imigran yang tertangkap berasal dari Malaysia.

Dalam perundingan yang didampingi Internasional Organization of Migration (IOM), salah satu perwakilan Imigrant, Makesus Selvakumaran menyebutkan, hanya sebagian dari 87 imigran Srilanka tersebut diangkut dari Jakarta, sisanya merupakan warga Srilanka yang dijemput dari Malaysia.

""Para penumpang, ada dari Jakarta, dan kebanyakan dari Malaysia, yang naik dari Pantai Johor Baru Malaysia dengan menggunakan speedboat selama 2 jam dari Pantai, lalu naik ke atas kapal MV.Alicia,"ujarnya, Senin, 11 Juli 2011.

Makesus Selvakumaran, juga mengaku, mereka nekat membeli Kapal Alicia melalui salah serang warga negara Indonesia, dan membawanya dari Jakarta ke perairan Laut wilayah Timur Out Port Limitid (OPL) antara laut Indonesia dan Singapura.

Sementara itu, seorang Imigran lainya, sasi Padri mengatakan, Ia terpaksa lari dari negaranya lantaran perang saudara. Kini ia dan Imigran lainya ingin ke Pulau Ice Land di Newzeland untuk sementara waktu.

"Kami sudah tidak tahan, keluarga kami banyak yang meninggal akibat perang di Srilanka,"ujar Sasi Padri, sambil menunjukan sejumlah luka tembakan peluru.

Hal yang sama juga dikatakan sejumlah warga negara Srilanka yang mencari suaka dengan menjadi Imigran gelap itu, bahkan seorang perempuaan WN Srilanka diatas Kapal MV Alicia, mengaku hanya tinggal berdua dengan satu orang anaknya, setelah sejumlah keluarganya  terbunuh akibat perang di Srilanka.

Sementara berdasarkan penelusuran Ditpolair Polda Kepri, MV.Alicia merupakan kapal aset PT Adhiguna yang sebelumnya bernama MV Adrian 4 dengan pemilik Salam Lubis di Jakarta yang terakhir diketahui berada di lokasi pelabuhaan Sunda kelapa Desember 2007 lalu.

Hingga saat ini, Komandan Ditpolair, Kombes Yassin Kosasih mengakui kalau pihaknya masih melakukan pendalaman atas, temuan kapal dan sejumlah orang yang terlibat sebagai cukong dalam perdagangan imigran gelap tersebut.