Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

KUBe di Anambas dan Natuna Dapat Bantuan Kapal dari KKP
Oleh : Nursali
Jum'at | 29-05-2015 | 16:06 WIB
Yunizar_kadis_dkp_anambas.jpg Honda-Batam
Yunizar, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Anambas. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tarempa - Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dilaporkan akan mendapat bantuan dua unit kapal dari program bantuan kapal nelayan 35 GT untuk daerah perbatasan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan yang diperuntukkan Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabupaten Natuna.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kepulauan Anambas, Yunizar, membenarkan adanya bantuan dua unit kapal untuk Kepri tersebut. Bahkan, katanya, ada 16 unit kapal bantuan yang akan diserahkan kepada kelompok usaha bersama di setiap daerah penerima.

"Kapal ini juga belum lagi akan datang kemari. Satu kapal untuk kita itu nanti akan diserahkan dan dikelola oleh KUBe Kerapu di Desa Ladan Kecamatan Palmatak," kata Yunizar kepada BATAMTODAY.COM di ruangannya, Jumat (29/5/2015) siang.

Kapal berbahan fiber ini dilengkapi dengan alat tangkap yang siap dipakai oleh nelayan. Kapal tersebut akan dikelola secara berkelompok dan minimal 10 orang dalam satu kelompok. "Selain alat tangkap plus dengan modal opersionalnya dalam sekali berlayar," ujar Yunizar.

Menurutnya, selain peralatan tangkap yang sudah modern, ada hal yang paling penting yang harus diubah, yakni menangkap ikan dengan berkelompok. Hal ini pun menurutnya sangat jauh berbeda dengan kebiasaan nelayan lokal saat pergi menangkap ikan secara perorangan.

Kendati demikian, terang Yunizar, Dirjen KKP telah mewanti-wanti kepada tiap-tiap daerah yang menerima bantuan tersebut bahwa jika tidak berkenan atau tidak sanggup menggelola kapal bantuan ini agar diserahkan kepada daerah yang membutuhkan. Menanggapi hal tersebut dia langsung mengajukan penawaran atas kesediaan menerima bantuan kapal lagi dari daerah lainnya.

"Dan penawaran tersebut juga diiyakan oleh dirjen, tapi kalau ada daerah lain yang tidak sanggup mengelola kapal ini," katanya. (*)

Editor: Roelan