Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lis Sebut sudah Temui Presiden dan GM PLN

PLN Tanjungpinang Sewa Pembangkit dari Singapura Atasi Krisis Listrik di Pulau Bintan
Oleh : Habibi
Rabu | 27-05-2015 | 19:39 WIB
lis_darmansya_-_kacamata_-_wwancara.jpg Honda-Batam
Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, mengkalim telah menyampaikan langsung masalah krisis listrik di Pulau Bintan kepada Presiden RI Joko Widodo. Lis juga menyebut telah melakukan komunikasi dengan General Manager (GM) PLN Pusat. Dia mengaku bahwa ada hasil yang positif dari pertemuan tersebut.

Terkait permasalahan krisis listrik ini, dalam siaran pers yang dikirimkan oleh Humas Pemko Tanjungpinang, Rabu (27/5/2015), Lis mengaku menyampaikan secara langsung kepada Presiden RI pada saat acara Rapat Koordinasi Nasional VI Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) tahun 2015 di Jakarta.

Menurut Lis, sinyal positif dihasilkan dari pembicaraan tersebut adalah General Manager PLN menyatakan hari ini (Rabu) mesin pembangkit listrik 12 MW sudah akan dikirimkan melalui Singapura.

"Diharapkan dengan datangnya mesin ini, frekuensi pemadaman listrik akan berkurang dan mulai tanggal 16 Juni 2015 yang akan datang diharapkan sudah tidak ada lagi pemadaman listrik," ujar Lis.

Terkait pemadaman listrik yang rentang waktunya cukup panjang, diperoleh penjelasan dari Manager PT PLN Tanjungpinang, Majudin, memang dikarenakan mesin pembangkit yang ada  saat ini masih dalam perawatan sehingga tidak sanggup menyuplai kebutuhan daya listrik kepada masyarakat. Akibatnya, listrik padam 4 - 5 kali dalam satu hari.

Hal ini dikarenakan kemampuan mesin selama masa perawatan pada beban puncak minus 22 MW dan mulai hari ini pada beban puncak terjadi minus 17 MW. "Diharapkan dalam beberapa hari ke depan frekuensi pemadaman akan dikurangi dengan jeda waktu sesuai kesepakatan bersama  beberapa waktu lalu dengan elemen masyarakat," tuturnya.

Kendati demikian berbeda dengan Lis, Asisten Manajer Bidang Energi, PLN Tanjungpinang, Tajudin, mengkalim bahwa mesin yang akan datang dari Singapura tersebut hanya sebesar 10 MW dengan kelebihan daya cadangan yang tidak sampai 2 MW. Hal itu juga terjadi dikarenakan GM PLN Kanwil Riau-Kepri berinisiatif untuk memperjuangkan kelistrikan di Tanjungpinang dengan menghadap langsung ke direksi pusat.

"GM kita mendapat restu dari direksi pusat menyewa mesin dari Singapura sebesar 10 MW, dan akan masuk sistem pada tanggal 7 Juni mendatang," ujar Tajudin saat dihubungi, Rabu (27/5/2015).

Tajudin mengatakan bahwa menyewa mesin dari PT Agreco dari Singapura tersebut merupakan inisiatif dari GM PLN pusat guna mengatasi kelemahan mesin-mesin PLN yang ada di Tanjungpinang.

"Itu memang inisiatif Pak Febry melihat dari aksi yang dilakukan masyarakat Tanjungpinang kemarin. Jadi, ini tidak ada dalam perjanjian kepada pendemo, ini murni inisiatif GM kita dan untuk secepatnya memberikan pelayanan maksimal untuk warga Tanjungpinang," terang Tajudin. (*)

Editor: Roelan