Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Amsakar Sebut Batam Bebas dari Beras Impor
Oleh : Hadli
Rabu | 27-05-2015 | 13:35 WIB
amsakar-ahmad.jpg Honda-Batam
Kepala Disperindag ESDM Kota Batam, Amsakar Ahmad.

BATAMTODAY.COM, Batam - Dinas Perindustrian Perdagangan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kota Batam menyatakan, Batam bebas dari peredaran beras impor. 

"Tidak ada kuota untuk beras impor di Batam. Saya dapat pastikan Batam bebas dari beras impor juga," kata Kepala Disperindag ESDM Kota Batam, Amsakar Ahmad, Rabu (27/5/2015). 

Pasokan beras lokal yang didatangkan 20 distributor beras di Batam dari wilayah Jawa dan Sumatera, tambah dia, sudah mencukupi untuk kebutuhan kurang lebih sebanyak 1,3 juta penduduk setiap bulannya. 

"Setiap bulan mencapai sekitar 740 ribu ton yang dipenuhi dari Bulog untuk masyarakat miskin dan 20 distributor resmi di Batam," ujar dia. 

Disampaikannya, beberapa waktu lalu sempat melakukan rapat dengan jajaran Disperindag seluruh Kepri membahas kemungkinan pengajuan impor beras setelah menteri perdagangan mengisyaratkan kelonggaran izin impor.

"Tapi Batam belum ada hitung-hitungan yang pas mengenai rencana impor tersebut, mengingat harga beras jauh lebih murah dibanding dengan daerah lain di Kepri," tuturnya. 

Untuk daerah lain di Kepri, tambah dia, seperti Lingga, Natuna, Anambas harga berasnya jauh lebih tinggi dibandingkan di Batam. Sehingga wilayah tersebut memang membutuhkan pasokan beras impor. 

"Daerah lain harganya sampai di atas Rp 12 ribu per kilogram. Jadi wajar jika mengajukan impor untuk menekan harga. Namun itu kan bukan kewenangan kami," kata Amsakar.

Dia mengatakan, jika pun ada beras impor masuk dan sempat beredar, itu merupakan kewenangan dari BP Batam, bukan Pemko Batam. "Kalau ada, cuba tanyakan ke BP Batam," kata dia. 

Dari 20 distributor di Batam, dipastikan Amsakar  juga pada saat sidak mengenai adanya beredar beras palsu, pihaknya hanya fokus mencari keberadan beras asal Tiongkok tersebut, tidak mengenai beras impor. 

"Dari 20 distributor beras resmi, hanya empat distributor aja yang kami sidak, sebagai sampel. Tidak ditemukan beras yang dimaksud, apalagi kami hanya fokuskan pada beras palsu, bukan beras impor," kata dia. 

Sebelumnya pihak BP Batam sebagai pengelola kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam juga menyatakan bahwa pemerintah pusat tidak memberikan kuota impor beras untuk Batam. Dan jika ada ditemukan beras impor di Batam dipastikan masuk secara ilegal.

Editor: Dodo