Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pendemo Ini Mengaku Dikeroyok Oknum Brimob dan Ditampar Pegawai PLN Tanjungpinang
Oleh : Habibi
Kamis | 21-05-2015 | 07:54 WIB
2015-05-21 08.39.55.jpg Honda-Batam
Tn, seorang pendemo yang mengaku dikeroyok personel Brimob dan ditampar oknum pegawai PLN Tanjungpinang. (Foto: Habibi Kasim/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Seorang pria berinisial Tn mengaku menjadi korban kebrutalan anggota Brimob saat membubarkan paksa aksi demonstrasi di kantor PLN Tanjungpinang, Selasa (19/5/2015) kemarin. Selain dikeroyok anggota Brimob, Tn juga mengaku dipukul oleh oknum pegawai PLN Tanjungpinang saat dirinya diamankan di dalam kantor PLN Tanjungpinang.

Tn yang sempat dirawat di RSUD Tanjungpinang telah dipindahkan ke RS AL, Rabu (20/5/2015). Dia juga mengakui ikut melempari kantor PLN dengan batu.

Aksinya itu diketahui oleh anggota Brimob yang sedang membubarkan aksi demo itu. Namun bukannya diamankan, sejumlah personel Brimob malah mengeroyok Tn di pelataran kantor PLN.

"Saya sudah tidak bisa melihat lagi berapa orang (yang memukul) karena ramai. Saya juga pakai helm, jadi tak kelihatan. Mereka bertubi-tubi memukuli saya," ujar Tn saat ditemui di ruang UGD, RSUD Tanjungpinang, Rabu siang.

Tn mengatakan, para anggota brimob yang memukulinya meminta agar dia membuka helm. Namun, Tn bersikeras menahan agar helmnya tidak terbuka karena ditakutkan dipukul di bagian kepala.

"Tapi mereka ramai, akhirnya helm saya dilepas dengan paksa oleh mereka. Memang, sasaran mereka kepala saya, ditendang dipukul pakai kayu, padahal saya sudah minta maaf. Sekarang ada tiga benjolan di kepala saya, luka memar di dahi, di pipi, di pundak, banyak," kata Tn.

Setelah dipukuli, Tn digelandang ke dalam kantor PLN. Saat digelandang Tn mengaku badannya sudah lemah karena dipukuli. Namun pria 21 tahun ini mengira penyiksaan yang dialaminya sudah berakhir. Saat di dalam kantor, diduga pegawai PLN memukulinya kembali.

"Dia tanya kepada saya, saya ikut demo? Iya saya bilang. Saya juga minta maaf sama pegawai PLN itu, tapi kata maaf saya malah dijawab dengan tamparan di pipi saya. Dia bilang, gara-gara kalian pendemo inilah saya tidak pulang, katanya," cerita Tn.

Tn mengaku ada dua orang yang menamparnya saat berada di dalam kantor PLN. Dia menyangka bahwa dua orang oknum pegawai yang menamparnya tersebut karena seragamnya menggunakan seragam kantoran.

"Saya lupa orangnya karena waktu itu gelap juga. Yang saya tahu badannya besar, tinggi, pakai pakaian rapi dan sepatu pantople kaya orang kantoran gitu, Bang," tutur Tn.

Keluarga Tn sendiri mengutuk tindakan yang dilakukan anggota Brimob dan oknum pegawai PLN Tanjungpinang itu. Kendati demikian keluarga Tn belum melaporkan hal tersebut ke Kapolres Tanjungpinang.

"Kami sudah mengatakan hal ini kepada Pak Suparno (Ketua DPRD Kota Tanjungpinang, red). Kami serahkan kepada dia semua, termasuk biaya pengobatan," ujar abang kandung Tn yang enggan dituliskan namanya.

Untuk biaya pengobatan, bukanlah Suparno yang menanggung melainkan diarahkan untuk mengurus BPJS Kesehatan dengan difasilitasi oleh Suparno.

Sementara itu, terkait tindakan yang dinilai brutal tersebut, Kapolresta Tanjungpinang, AKBP Dwita Kumu Wardana, telah meminta maaf di depan publik. Selain itu, dia juga bersedia bertanggung jawab jika memang ada korban yang hendak berobat.

Terkait pelaku, Kapolres mengaku telah memerintahkan Propam, Yuhendri, untuk melakukan investigasi hingga tuntas. "Jika ditemukan kita akan memberikan sanksi berat untuk anggota kita," janji Dwita. (*)

Editor: Roelan