Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Masih Terbaring Lemas di RS Casa

Tak Ada yang Jenguk, Nenek 70 Tahun Korban Laka Lantas Ini Butuh Perhatian
Oleh : Gabriel P Sara
Rabu | 20-05-2015 | 11:36 WIB
nenek imah.JPG Honda-Batam
Nenek Imah terbaring lemas di RS Casa. (Foto: Gabriel P Sara/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Nenek Imah yang diperkirakan berusia 70 tahun ini masih terbaring lemas di Rumah Sakit Camatha Sahidya (RS Casa) setelah diantar oleh salah satu anggota kepolisian pada Senin (18/5/2015) sekitar pukul 21.40 WIB. Hingga Selasa (19/5/2015) sore kemarin, korban kecelakaan lalu lintas itu belum ada yang menjenguk.

Pantauan di ruang instalasi gawat darurat (IGD) RS Casa, Nenek Imah terbaring lemas dengan kepala dipenuhi perban yang masih terlihat bercak darah itu. Tubuh nenek itu pun dipenuhi dengan luka-luka lecet dan darah kering yang membekas. Begitu juga dengan kakinya, terlihat seperti terkena benturan yang kuat sehingga ia tidak bisa bergerak.

Dari mulutnya sempat terucap kalau ia tinggal di sekitar kawasan Tanjunguma. Namun saat pewarta menjenguk nenek tersebut pada Selasa (19/5/2015) sore, Nenek Imah belum sadarkan diri. Menurut informasi pihak rumah sakit, Nenek Imah itu sesekali ia siuman dan membuka mata.

Dokter Abdul Gamal, yang merawat Nenek Imah, mengatakan, korban mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya. Namun yang lebih parah, kepala bagian kanan nenek itu memar dan kaki kiri patah serta sebagian tubuh lainnya hanya luka lecet saja.

Nenek ini menjadi pasien kedua setelah Akbar yang beberapa hari yang lalu juga dirawat di RS Casa akibat laka lantas. Nenek tua dan Akbar mengalami hal yang sama. Namun, yang lebih memprihatinkan adalah nenek tua tersebut. Selain sudah tua, tak ada sanak saudara yang menjenguk.

Menurut Gamal, sebaiknya Nenek Imah itu dilarikan ke rumah sakit yang lebih lengkap fasilitasnya. RS Casa sendiri belum memiliki ruang intensive care unit (ICU). "Harus ditangani secepatnya dengan peralatan atau fasilitas yang lengkap sebelum terlambat. Selain tenaga medis dan peralatan yang cukup, keluarga korban sangat penting bagi korban sendiri agar bisa bertanggung jawab dan mengambil keputusan untuk melakukan perawatan. Atau bisa juga di pindahkan ke rumah sakit lain," katanya.

"Kesadarannya masih sama, malah makin menurun. Kalau untuk sembuh atau tidak kita belum pastikan," imbuh Gamal.

Nenek Imah masih terbaring lemas dengan mengenakan baju kemeja kotak-kotak warna abu-abu, memakai sarung cokelat, berambut panjang serta sudah beruban.

"Bagi siapa saja yang kenal korban, tolong segera ke Rumah Sakit Camatha Sahidya, Mukakuning," kata salah satu petugas rumah sakit. (*)

Editor: Roelan