Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tutup Pekan di Jalur Hijau

Melesat 64 Poin, IHSG Capai Level 4.000
Oleh : Sumantri/Dodo
Jum'at | 08-07-2011 | 17:22 WIB
jsx_composite_index_closed_market_8_juli_ses_II.png Honda-Batam

jsx composite index closed market 8 juli ses II

BATAM, batamtoday - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengukir rekor barunya di level 4.003 setelah melompat 64 poin. Maraknya sentimen positif membuat indeks leluasa bergerak di jalur hijau. Selain itu data tenaga kerja AS yang membaik melebihi ekspektasi juga mendorong para pelaku pasar mengkoleksi saham.

Aksi beli di saham unggulan dan saham-saham lapis dua mendorong IHSG melaju mulus di zona hijau. Seluruh indeks sektoral di lantai bursa pun mencetak poin yang cukup signifikan.

"Lagi-lagi indeks menembus rekor intraday tertingginya sepanjang masa di level 4.005,686. Indeks harus berterima kasih pada kinerja saham-saham unggulan yang cemerlang pada perdagangan hari ini. Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat 8 Juli 2011, IHSG ditutup melompat 64,218 poin (1,63%) ke level 4.003,691. Sementara Indeks LQ 45 ditutup melesat 14,382 poin (2,06%) ke level 710,896. Rekor terakhir yang dicetak IHSG yaitu pada Senin 4 Juli 2011 awal pekan ini di level 3.953,517 setelah menguat 26,419 poin (0,67%). Padahal waktu itu posisi IHSG sudah overbought dan terkena profit taking," ungkap Adriadi, junior analis Phillip Securities, kepada batamtoday, Jumat petang, 8 Juli 2011.

Penguatan kali ini dipimpin oleh indeks sektor aneka industri, disusul oleh sektor finansial, manufaktur dan tambang. Seluruh sektor di lantai bursa pun menghijau. Perdagangan berjalan ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 139.935 kali pada volume 5,368 miliar lembar saham senilai Rp5,862 triliun. Sebanyak 140 saham naik, 77 saham turun, dan 110 saham stagnan.

Investor asing pun ikut ambil bagian dalam pencetakan rekor terbaru IHSG ini dengan melakukan pembelian bersih (foreign net buy). Nilainya cukup besar, sebanyak Rp611,297 miliar di pasar negosiasi dan reguler. Mulai munculnya sentimen-sentimen positif menjadi angin segar bagi pergerakan bursa di Asia yang sudah beberapa hari ini bergerak fluktuatif. Menguatnya Wall Street serta data tenaga kerja AS yang membaik cukup bisa menutupi kekhawatiran para pelaku pasar akan krisi utang di zona Eropa.

Bursa Efek Indonesia menjadi pemimpin penguatan bursa regional dengan naik lebih dari 1%, sementara bursa lainnya masih di bawah 1%. Malah laju bursa saham China sedikit terhambat akibat kebijakan naiknya suku bunga oleh pemerintah setempat.

Indeks Komposit Shanghai (Cina) naik tipis 3,51 poin (0,13%) ke level 2.797,77, Indeks Hang Seng (Hongkong) menanjak 196,25 poin (0,87%) ke level 22.726,43, Indeks Nikkei 225 (Jepang) menguat 66,59 poin (0,66%) ke level 10.137,73 dan Indeks Straits Times (STI Singapore) naik 26,33 poin (0,84%) ke level 3.152,20.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi R 8.520 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp8.535 per dolar AS.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Merck (MERK) naik Rp3.000 ke Rp123.000, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp2.400 ke Rp47.150, Astra Internasional (ASII) naik Rp1.950 ke Rp67.800, dan Gudang Garam naik Rp1.750 ke Rp51.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Sumber Alfaria (AMRT) turun Rp150 ke Rp3.600, Jasuindo (JTPE) turun Rp140 ke Rp1.460, BFI Finance (BFIN) turun Rp100 ke Rp5.500, dan Lion Metal (LION) turun Rp100 ke Rp5.300.