Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Krisis Listrik di Kepri Bakal Dibahas di Rakernas BP3KR
Oleh : Charles Sitompul
Jum'at | 15-05-2015 | 19:28 WIB
Huzrin-Hood.jpg Honda-Batam
Ketua BP3KR Huzron Hood.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Krisis listrik berkepanjangan di Kepri akan dibahas dalam Rapat Kerja Nasional DPP Badan Penyelaras dan Pengawas Pembangunan Provinsi Kepri (BP3KR) yang akan dilangsungkan di Batam.

Ketua BP3KR Huzron Hood mengatakan dibahasnya krisis listrik di Kepri ini menyusul adanya aduan dari General Manager PT PLN (Persero) Cabang Tanjungpinang, Majudin yang merasa khawatir dengan rencana demo besar-besaran oleh Aliansi Masyarakat Peduli PLN pada 20 Mei 2015 mendatang.

Setelah mendengar keluhan tersebut, Huzrin meminta Pemerintah dan Masyarakat untuk mengurungkan niat dalam pelaksanaan demo yang akan menurunkan ribuan warga itu. 

"Mengingat situasi dan kondisi, serta menghindari adanya kerusuhan, pemerintah kami harapkan dapat berperan agar pelaksanaan demo diurungkan, apalagi adanya pembenturan massa dengan TNI-AL yang melakukan penjagaan, hingga hal ini perlu diantisipasi," kata Huzrin, Jumat (15/5/2015).

Nah, dalam rakernas BP3KR di Batam mendatang, akan coba dibahas dan dibicarakan bagaimana mencari solusi krisis listrik di Kepri. 

"Manajer dan jajaran PLN juga akan bersedia untuk memberikan penjelasan tentang kondisi dan situasi listrik saat ini di Kepri, khususnya Tanjungpinang dan Bintan," ujarnya.

Tagih Janji PLN, Sani akan Panggil Manager PLN Regional Medan
Sementara itu, Gubernur Provinsi Kepri Muhammad Sani, mengatakan dirinya telah berupaya dalam memenuhi kebutuhan listrik di Kepri, mulai dari menemui Dirut PT PLN di Jakarta, hingga mendesak BUMN itu dalam melakukan penambahan pembangkit listrik di Tanjungpinang dan Bintan. 

"Jadi kalau dikatakan saya tidak berupaya, saya rasa sudah cukup, tetapi sesuai dengan wewenang dan kemampuan PLN, hingga saat ini PLN masih selalu menjanjikan. Upaya terakhir yang akan kita lakukan adalah menunggu realisasi pelaksanaan interkoneksi listrik 55 MW dari Tanjungkasam Batam ke Bintan," kata dia.

Selain itu, pada minggu mendatang, Sani akan melakukan rapat dengan memanggil manager cabang, manager wilayah, dan manager regional pembangkit PLN Medan untuk mengevaluasi progress pelaksanaan pengerjaan proyek interkoneksi listrik Batam-Bintan. 

"Pemanggilan itu untuk mengetahui progress pelaksanaan pembangunan sekaligus mempertanyakan janji PLN pada 18 Juni 2015, sebanyak 15 MW daya listrik interkoneksi sudah dapat dialirkan menggunakan kabel 25 Kv dari Bintan ke Tanjungpinang," ujarnya. 

Sebagaimana janji PLN sebelumnya, dari 110 MW daya listrik pembangkit Tanjungkasam, 55 MW diantaranya akan dialirkan melalui kabel bawah laut interkoneksi ke Pulau Bintan. Sebagai tahap awal setelah kabel dan tower interkoneksi ‎selesai dibangun dari Tanjungkasam Batam ke Bintan, sebanyak 15 MW akan disambungkan dari gardu cabang PLN Tanjunguban ke jaringan tegangan rendah 15 KV, sambil menunggu pelaksanaan pembangunan seluruh tapak tower di Bintan. 

"Kalau sambungan pertama 15 MW dari 55 MW yang akan disalurkan dari listrik interkoneksi ini, saya berharap akan dapat menjawab krisis listrik yang terjadi saat ini," pungkas Sani.

Editor: Dodo