Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Malah Cemas Jika Belum Padam

Kondisi Listrik di Ibu Kota Provinsi Kepri Kian Parah, Pemadaman Tak Tentu Arah
Oleh : Habibi
Rabu | 13-05-2015 | 15:03 WIB
ilustrasi pemadaman - lilin.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kondisi listrik di Tanjungpinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Riau, kian parah. Pemadaman listrik sering tak sesuai jadwal dan "iklan" PLN di radio dan media. Kini, warga di Tanjungpinang malah merasa cemas jika listrik di rumah mereka seharian belum padam.

Sejak Selasa (12/5/2015) hingga hari ini, Rabu (13/5/2015), terjadi pemadaman listrik hingga berjam-jam, meleset dari janji PLN yang hanya mematok pemadaman paling lama sekitar 3 jam dalam sehari.

Warga yang tinggal di Tanjungunggat, Jalan Wiratno dan beberapa daerah lainnya, misalnya, pada Selasa kemarin mengalami pemadaman bergilir hingga 9 jam. Itu terjadi pada pagi, siang dan malam hari. Bahkan, hari ini sejumlah kawasan di Kecamatan Bukit Bestari mengalami pemadaman mulai pukul 08.00 WIB hinga 13.00 WIB.

"Matinya pagi tiga jam, siang tiga jam dan malam tiga jam. Memang benar-benar kesal dengan PLN," ujar Rosita, warga Tanjungunggat saat ditemui, Rabu (13/5/2015).

Warga mengesalkan bahwa pemadaman tersebut terjadi selama tiga jam. Jika memang hendak mematikan tiga kali sehari, maksimal pemadaman harusnya hanya 30 menit atau satu jam.

"Ini durasi pemadamannya saja yang sesuai ketentuan, tapi waktu pemadamannya tak sesuai. Memang tak jelas PNL tu," ujar Ani, warga Jalan Wiratno.

Di media sosial Facebook pun hingga hari ini masih marak komentar caci-maki kepada PLN. PLN menjadi trending topic di Tanjungpinang karena dinilai sesuka hati memadamkan listrik. Makian dan sumpah serapah pun tidak terlepas dari setiap status yang dibuat oleh netizen.

Di luar dari PLN, pemerintah pun terkena imbasnya akibat dari pemadaman ini. Warga menagih janji pemimpin daerah baik itu gubernur dan wali kota tentang terbebasnya warga Tanjungpinang dari byarpet. Makian pun terlontar dari netizen untuk pemerintah karena dianggap tutup mata dan tidak memiliki solusi untuk mengatasi byarpet yang sepekan belakangan rutin terjadi.

Uniknya, sejumlah warga di Tanjungpinang malah mengaku cemas jika listrik di rumah mereka belum padam dalam sehari. "Nanti pas kerja malah tiba-tiba padam. Jadwal pun tak jelas. Seperti kemarin, lagi susah payah bekerja, eh tiba-tiba listrik padam," ujar Adit, pengusaha kue-mue di Seijang.

Berbeda dengan Aji, seorang penulis buku. Dia juga mengaku cemas jika listrik belum padam. "Parahnya paas lagi enak-enaknya ngetik, eh tiba-tiba padam. Makanya, kalau belum padam, agak was-was juga kalau mau kerja," ujarnya.

Manajer PLN Tanjungpinang, Majudin, yang dihubungi, mengaku bahwa pemadaman yang kerap mendadak akibat blackout beberapa mesin pembangkit.

"Memang, kita telah memberikan jadwal. Tapi kondisi mesin blackout sehingga pemadaman tidak terhindarkan," ujar Majudin melalui pesan singkat. (*)

Editor: Roelan