Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jelang Aksi Warga Tempatan, Kantor DPRD Batam Dijaga Ketat Aparat Kepolisian
Oleh : Roni Ginting/Ahmad Rohmadi/Hadli
Rabu | 13-05-2015 | 09:51 WIB
demo-cak-nur.jpg Honda-Batam
Aparat keamanan melakukan penjagaan di depan Kantor DPRD Batam, jelang aksi warga tempatan pada Rabu pagi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Kantor DPRD Batam dijaga ketat aparat keamanan, Rabu (13/5/2015) menjelang aksi warga yang tidak terima dengan komentar ketua DPRD Batam Nuryanto di Facebook karena dianggap telah melecehkan warga tempatan.

Pantauan di lokasi, kantor DPRD Batam telah dipasangi kawat berduri. Mobil water Canon juga telah bersiaga dan puluhan anggota Kepolisian berpakaian dinas berjaga-jaga disana.

Selain itu, anggota polisi bermotor juga terlihat berjaga di depan kantor Wali Kota Batam. Hingga berita ini ditulis, pendemo belum tiba.

Melalui akun bernama Cah Kudus, Cak Nur mengomentari sebuah posting yang ditulis oleh akun Said Abdullah Dahlawi, beberapa waktu lalu. Ketua DPRD ini menulis, 'jangan mengaku jadi orang benar kalau belum pernah melakukan sesuatu yang berguna dan bermanfaat. Tidak ada gunanya kalau hanya ngomong dan bangga jadi tuan rumah asik duduk dan menggonggongi orang apalagi sampai memfitnah'. 

"Komentar ini tidak hanya telah menginggung warga tempatan, tapi banyak suku yang telah lahir dan telah lama menetap sebagai tuan rumah di Batam yang merasa sangat tersinggung," jelas Muhammad, Ketua Gerakan Mahasiswa Melayu, yang juga sebagai ketua Koordinator aksi.

"Karena ini payung negerinya Melayu, dia (Cak Nur) harus minta maaf secara adat Melayu dan melalui seluruh media. Gejolak, bukan hanya satu suku tapi banyak suku yang telah merasa tersinggung sebagai tuan rumah," tegasnya. 

Dia juga menyayangkan sikap Cak Nur yang seharusnya mengayomi dan membina masyarakat namun malah melontarkan bahasa 'penghinaan'.

Disinggung adanya aksi ini untuk kepentingan politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah Desember 2015 mendatang, Nur membantah. Menurutnya perilaku yang ditunjukkan Cak Nur merupakan perbuatan pribadi. 

"Tidak ada unsur politik. Makanya pada saat aksi kita tidak ada bahasa melengserkan dan menjatuhkan. Kita hanya menuntut  permintaan maafnya secara adat dan melalui media," tuturnya. 

Ketua Rukun Khasanah Warisan Batam (RKWB) Raja Machmur Ismail yang dihubungi mengatakan, aksi yang dilakukan pada Rabu (13/5/2015) besok di gedung DPRD Batam bukan merupakan aksi demo. 

"Bukan demo, lebih tepatnya masyarakat Batam menyampaikan aspirasinya karena sudah merasa tersinggung karena sebagai ketua DPRD Batam Nuryanto yang seharusnya tidak  berbahasa seperti itu," kata dia.

Sebelumnya, puluhan warga tempatan mendatangi kantor DPRD Kota Batam, Jumat (8/5/2015) sore karena keberatan dengan komentar Nuryanto alias Cak Nur di media sosial Facebook karena telah menyinggung mereka. (Baca: Tersinggung Komentar Cak Nur di Medsos, Warga Tempatan Geruduk Kantor DPRD Batam)

Warga tempatan ditemui langsung oleh Cak Nur di ruang rapat pimpinan kantor DPRD Batam. Dalam dialog tersebut, Cak Nur secara pribadi meminta maaf apabila ada kata-kata yang menyinggung.

"Saudara kita yang lain tersinggung. Saya pribadi minta maaf secara pribadi, bukan sebagai ketua DPRD, karena manusia ada khilaf," kata Cak Nur.

"Saya tak mau ada polemik di tengah masyarakat kita. Jangan menimbulkan persoalan yang tidak menyenangkan masyarakat," ujarnya.

Editor: Dodo