Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jalan Lintas Barat Bintan Rawan Tindak Kejahatan
Oleh : Harjo
Selasa | 12-05-2015 | 16:43 WIB
penodongan.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Jalan lintas barat yang menghubungkan Tanjunguban dan Tanjungpinang, akhir-akhir ini mulai rawan kejahatan bahkan sampai terjadinya kasus begal dan belum diketahui motifnya.

Andi, salah seorang warga Tanjunguban menyampaikan dirinya pernah hampir menjadi korban tindak kejahatan di jalan lintas barat. Dimana saat dirinya melintas di sekitar simpang empat perbatasan Kecamatan Teluksebong dan Teluk Bintan, kendaraannya dilempar dengan batu.

"Untung lemparan tersebut, tidak mengenai kaca depan mobil dan hanya mengenai bodi kendaraan sebelah sopir. Sehingga mobil hanya mengelami sedikit lecet goresan batu yang dilempar," ungkapnya, Selasa (12/5/2015).

Andi menyebutkan pada saat terjadi pelemparan diikuti dengan pengendara sepeda motor yang mengiringi mobil. Diduga antara pelempar batu dan pengendara adalah satu komplotan.

"Diduga komplotan ini akan beraksi, apabila kendaraan yang dikemudikan mengambil tindakan atau terjadi kecelakaan. Kita berharap agar aparat penegak hukum mengambil langkah tepat, agar kejahatan yang terjadi di jalan lintas barat tidak semakin meresahkan masyarakat," harapnya.

Hal yang sama disampaikan oleh Jumrizal, tokoh pemuda Teluksebong. Menurutnya selain kejahatan terhadap pengendara di jalan lintas barat, sebelumnya juga sudah berkali-kali terjadi di wilayah Teluksebong.

"Kalau di lintas barat dan Teluksebong informasinya sudah berkali-kali, bahkan sudah sempat warga yang melintas menjadi korban begal. Tetapi kalau di Teluksebong yang terjadi pelemparan kaca mobil dan pelakunya langsung kabur mengunakan sepeda motor usai melemparkan batu kepada sasarannya," terangnya.

Dia berharap agar aparat penegak hukum, bisa mengambil langkah yang tegas agar kasus seperti ini tidak menambah keresahan di tengah masyarakat. Mengingat dua jalan tersebut menjadi jalur lintas kendaraan menuju Tanjungpinang dan Tanjunguban dan sebaliknya. Sementara untuk Teluksebong, adalah jalan yang selalu di lintasi para karyawan yang bekerja di dalam Kawasan Pariwisata Lagoi (KPL) Bintan.

"Aparat harus tegas, agar kasus kriminal yang terjadi dan sudah meresahkan pengguna jalan, baik di lintas barat dan Teluksebong, tidak semakin meningkat dan berkembang," tegasnya. 

Editor: Dodo