Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Waspadai Penipuan Mengatasnamakan Program Bantuan Pengadaan Komputer dari Direktorat Pembinaan SMP
Oleh : Roelan
Senin | 11-05-2015 | 16:48 WIB
atmadinata.jpg Honda-Batam
Atmadinata, Kabid Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kepri.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pihak sekolah diminta berpikir kritis dan teliti terhadap maraknya modus penipuan yang mengatasnamakan jajaran di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Seperti bimbingan teknis (bimtek) dan program bantuan pengembangan/pengadaan komputerisasi dan LCD proyektor Microvision MX 335 A yang mengatasnamakan Direktorat Pembinaan SMP, Kemendikbud.

Sejumlah kepala SMP di Tanjungpinang sempat menjadi korban, setelah menerima surat dari Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau bernomor 355/158/DISDIK/1.3/2015 tertanggal 5 Mi 2015. Uniknya, surat ini dikirim dalam bentuk elektronik ke e-mail sekolah-sekolah di Tanjungpinang.

Dalam surat itu dijelaskan bahwa Dinas Pendidikan Kepri hanya menindaklanjuti surat dari Direktorat Pembinaan SMP, Kemendikbud, nomor 557/C.C1/TU/2015 tertanggal 19 Maret 2015 perihal bimtek dan program bantuan pengembangan/pengadaan komputerisasi dan LCD proyektor Microvision MX 335 A. Dijelaskan, bimtek itu akan dilaksanakan di Hotel Kartika Chanda, Jakarta. Khusus peserta Kepri mendapat jatah mengikuti bimtek pada gelombang IV tanggal 15-16 Mei 2015.

Pihak sekolah juga mendapatkan 'salinan' surat dari Direktorat Pembinaan SMP bernomor 557/C.C1/TU/2015 lengkap dengan lampiran nama-nama sekolah penerima bantuan di seluruh Indonesia. Setiap kabupaten/kota mendapatkan jatah untuk dua sekolah.

Dalam surat Direktorat Pembinaan SMP itu dituliskan, seluruh biaya kegiatan dibebankan pada DIPA Direktorat Pembinaan SMP TA 2015, kecuali biaya registrasi yang menggunakan sistem cost sharing. Peserta diminta membayar biaya registrasi sebesar Rp2,5 juta, yang nantinya akan dikembalikan oleh panitia. Uniknya, biaya itu dikirimkan ke rekening pribadi atas nama Febri Rosalina.

Pada surat itu memang tertera nama Dr Didik Suhardi PhD, Direktur Pembinaan SMP, lengkap dengan tanda tangan dan stempel.

Sementara itu dua sekolah di Tanjungpinang, SMP Muhammadiyah dan SMP Al Kautsar mendapatkan e-mail dari sumber dan lampiran yang sama. Uniknya, keduanya mendapatkan isi lampiran yang berbeda. Pihak SMP Muhammadiyah dinyatakan sebagai penerima bantuan bersama SMPN 14 Satu Atap, sementara pihak SMP Al Kautsar dinyatakan sebagai penerima bantuan bersama SMPN 13 Satu Atap. Lucunya, kedua sekolah juga mengurus surat tersebut ke Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang.

Menanggapi adanya surat itu, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Atmadinata, menegaskan bahwa surat tersebut palsu. "Dinas Pendidikan Provinsi Kepri tidak pernah mengirimkan surat seperti itu, apalagi melalui e-mail ke sekolah-sekolah. Itu bohong, penipuan," terang Atmadinata, yang dihubungi, Senin (11/5/2015).

Dia mengaku mendapat telepon dari sejumlah kepala SMP di Kepri tentang program dari Direktorat Pembinaan SMP itu. "Untungnya mereka konfirmasi dulu. Kalau tidak, ya bakal jadi korban," kata Atmadinata.

Dia mengimbau agar kepala sekolah lebih kritis dan teliti dalam menanggapi adanya modus penipuan yang mengatasnamakan program bantuan Kemendikbud. "Seharusnya lebih kritis. Dan satu lagi, surat resmi seharusnya diterima secara fisik, bukan lewat e-mail. Lewat e-mail mungkin untuk mempercepat informasi, tetapi surat fisik harus ada," terang Atmadinata. (*)

Editor: Dodo