Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kereta di Sydney Pasang Teknologi Sensor Bisa Deteksi Pelaku Graffiti
Oleh : Redaksi
Sabtu | 09-05-2015 | 09:55 WIB
cctv for train vandals.jpg Honda-Batam
Pelaku graffiti di kereta api Australia. (Foto: NSW Police via ABC Radio Australia)

BATAMTODAY.COM - Teknologi baru yang bisa mendeteksi pelaku coret coret (graffiti) di kereta dianggap sebagai terobosoan dalam mencegah perilaku kriminal oleh pemerintah negara bagian New South Wales.

Sensor elektronik yang disebut sebagai 'mousetrap' (penangkap tikus), sudah digunakan di berbagai jaringan kereta dan sejauh ini berhasil menangkap 30 orang.

Teknologi sensor ini bisa mendeteksi adanya aroma dari bahan kimia yang digunakan untuk melakukan coret-coret dan kemudian polisi akan atau petugas kereta akan menerima sinyal.

Menteri Transportasi NSW Andrew Constance  mengatakan teknologi ini sangat membantu.

"Yang terjadi adalah pelaku grafitti segera bisa ditangkap, dengan kaleng yang dibawa atau spidol, ketika sedang melakukan aksinya." kata Constance.

"Mousetrap memberikan informasi segera, guna memberi informasi langsung gambar ke staf Sydney Train, dan juga informasin ini kemudian bisa dikirim langsung ke Polisi Transportasi."

Sydney Train menolak mengungkapkan berapa banyak sensor ini akan dipasang di seluruh jaringan kereta, namun mengatakan bahwa sensor ini akan dipindahkan ke berbagai jalur.

Menghapus grafitti ini setiap tahunnya menghabiskan dana jutaan dolar. Tahun lalu, $ 34 juta (sekitar Rp 340 miliar) , naik dari $ 30 juta di tahun sebelumnya.

Direktur eksekutif Sydney Trains, Howard Collins mengatakan grafitti adalah masalah besar.

"Pelanggan kami membecinya. Ini adalah keluhan utama, dan petugas pembersih harus menghapus sekitar 11 ribu grafitti dari kereta setiap bulannya."

"Kami tahu bahwa para pelanggan merasa tidak aman menaiki kereta yang penuh coret-coret, dan pelakunya juga sebenarnya membahayakan diri sendiri dan orang lain karena masuk ke kawasan yang berbahaya di stasiun."

"Ketika saya tiba di Sydney 10 tahun lalu, hampir semua kereta dipenuhi grafitti baik di dalam maupun di luar. Sekarang kami berusaha membuat kereta kami bersih." kata Collins.

Sumber: ABC Radio Australia