Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ketua MPR Minta Musyawarah Mufakat Jangan Dianggap Aneh
Oleh : Surya
Sabtu | 09-05-2015 | 08:54 WIB
2015-05-09 09.11.11.jpg Honda-Batam
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dalam acara Press Gathering Wartawan Parlemen di Medan, Sumatera Utara.

BATAMTODAY.COM, Medan - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan, empat konsensus kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika melahirkan metode musyawarah secara mufakat atau aklamasi, bukan demokrasi secara langsung seperti fight atau bertarung berdarah-darah.


Prinsip metode musyawarah untuk mufakat juga sebagai perwujudan demokrasi. Menurutnya, intisari Pancasila itu mufakat, musyawarah, kekeluargaan dan gotong royong.

"Tapi jaman sekarang, musyawarah mufakat dianggap aneh," kata Zulkifli di sela-sela Press Gathering Wartawan Parlemen di Medan, Sumatera Utara, Jum’at (8/5/2015).

Zulkifli menjelaskan, MPR RI terus mengampanyekan agar semuanya kembali kepada prinsip musyawarah untuk mufakat.

Sementara itu, menyinggung pertemuannya dengan para petinggi Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) di Rakernas PAN beberapa waktu lalu, Zulkifli mengatakan, hal itu merupakan komunikasi dan silaturahim antar pimpinan parpol harus tetap berjalan. Meskipun masing-masing memiliki pandangan maupun sikap politik yang berbeda-beda.

"Adanya partai politik adalah untuk mencari yang terbaik bagi bangsa dan rakyat Indonesia. Jadi, jangan membuat pimpinan parpol saling bermusuhan karena perbedaan sikap politik. Persahabatan dan silaturahim harus terus berjalan. itulah yang harus kita tradisikan," atanya.

Peristiwa itu, kata Zulkifli, justru harus dianggap biasa sebagai konsekuensi demokrasi.

"Kalau terjadi pertemuan elite antar-partai sebagaimana yang terjadi dalam Rakernas PAN, mestinya dianggap biasa saja dalam berdemokrasi," katanya.

Ia menambahkan, pertemuan para elite politik di Rakernas PAN itu justru sejalan dengan semangat gotong-royong dan musyawarah mufakat.

Sayangnya, lanjut Zulkifli, justru kekompakan para elite KMP dan KIH di acara Rakernas PAN itu justru malah jadi sorotan.

"Proses yang terjadi dalam demokrasi harus bermuara pada peningkatan kesejahteraan rakyat, bukan partai politik. Karena itu, MPR akan mendorong para elite partai politik agar lebih sering bertemu, bermusyawarah dan bergotong-royong membangun bangsa dan negara ini," pungkas Zulkifli.

Editor: Dodo