Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

85 Persen SD di Batam Berlakukan Dobel Shift
Oleh : Irwan Hirzal
Kamis | 07-05-2015 | 18:28 WIB
muslim-bidin-baru.jpg Honda-Batam
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik), Muslim Bidin.

BATAMTODAY.COM, Batam - Hampir seluruh sekolah dasar (SD) di Kota Batam memberlakukan dobel shift atau pembelajaran di dua jam berbeda pagi dan siang. Setidaknya 85 persen sekolah SD memberlakukan dobel shift agar kegiatan mengajar tetap berjalan dengan lancar. 

Kenapa tidak, apabila tidak memberlakukan dobel shift, tentu satu ruang kelas 60-70 siswa. Hal itu kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik), Muslim Bidin mengakibatkan proses belajar akan terganggu.

"85 persen SD di Batam memberlakukan dobel shift. sesuai kurikulum 2013, pembelajaran sekolah dengan sistem dobel shift ini tidak sesuai lagi. Tapi apa boleh buat pertumbuhan penduduk sangat pesat. Sementara daya tampung SD di Batam sangat minim," kata Muslim, Kamis (7/5/2015).

Muslim mengatakan, kapasitas daya tampung yang ada membuat pembelajaran dilaksanakan secara dobel shift, atau berangkat siang. Mengingat dari pada siswa tak dapat mengikuti pembelajaran sekolah secara reguler.

"Mau bagaimana lagi, lebih baik belajar menggunakan dobel shift atau dari pada siswa tidak bisa sekolah karena daya tampung," katanya. 

Muslim menjelaskan, untuk sekolah dasar kapasitas daya tampung sebelumnya dibatasi dengan maksimal 40 siswa perkelas. Namun beberapa tahun terahir membludagnya siswa memaksa rasio daya tampung dinaikkan menjadi 45 per kelas.

Sementara untuk SMP dan SMA, masih dengan ideal 25 per kelas. Namun saat ini penerapanya di lapangan masih berdaya tampung hingga hingga 36 siswa per kelas. 

"Dobel shift itu jalan satu-satunya, sementara kalau kita bangun sekolah baru satu tahun dua unit juga tidak akan menyelesaikan permasalahan ini," kata Muslim.

Menurutnya, pembelajaran dengan dobel shift, yakni shift kedua yang dimulai pada siang hari, siswa sudah tak konsentrasi mengikuti proses belajar. "Kalau sekolah berangkat siang, tentu daya cerna anak tidak bagus ditambah cuaca panas. Belum lagi kelas yang baru dipakai pada pagi hari biasanya kondisinya sudah berantakan,"ujarnya.

Ia menuturkan, pada tahun ini pemerintah kota maupun provinsi pun hendak membangun 9 Unit Sekolah Baru (USB). 6 Sekolah dibangun dengan anggaran APBD kota Batam, sementara 2 sekolah SLTA dibangun melalui anggaran APBD Provinsi. Sedangkan satu sekolah lain yakni SLTA  berbasis boarding school di Pulau Setokok masih fifty-fifty pendanaannya.

"Pembangunan unit sekolah baru itu tentu tidak mencukupi. Karena tingginya anggka pertumbuhan Batam," pungkasnya.

Editor: Dodo