Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Angkut 11.500 Sak Semen Bosowa

KLM Alah Air Jaya Tenggelam di Perairan Pulau Pemping, 10 Orang ABK Selamat
Oleh : Irwan Hirzal
Senin | 04-05-2015 | 20:03 WIB
2015-05-04 20.31.39.jpg Honda-Batam
KLM Alah Air Jaya tenggelem di perairan Pulau Pemping, tak jauh dari Belakangpadang.

BATAMTODAY.COM, Batam - KLM Alah Air Jaya GT 149 berwarna hijau, yang membawa semen Bosowa, tenggelam di perairan Pulau Pemping, tak jauh dari Belakangpadang, Senin (4/5/2015) sekitar pukul 00.15 WIB.


Beruntung, nakhoda kapal, Darianto (39), dan 9 anak buah kapal (ABK) berhasil diselamatkan oleh kapal patroli Polisi Perairan (Polair) Polda Kepri. Diketahui, crew kapal hingga 8 jam terombang-ambing di tengah laut setelah kapal dihantam ombak besar angin barat yang sangat kencang hingga air laut masuk ke dalam kapal.

"Kapal dihantam ombak di bagian belakang. Mereka selama 8 jam berada di tengah laut, lantaran Polair baru bisa melakukan evakuasi pukul 08.30 Wib," ujar Direktorat Kepolisian Perairan Polda Kepri, KomisarisBesar Polisi Hero Henrianto Bachtiar, Senin (4/5/2015).

Petugas Polair Polda Kepri melakukan evakuasi dengan menggunakan kapal speedboat patroli XXX-2002, selanjutnya dibawa ke Mako Ditpolair Polda Kepri, Sekupang guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Dalam pemeriksaan sementara, KLM Alah Air Jaya GT 149 berlayar dari Kabil tujuan Pekanbaru dengan membawa 11.500 sak semen Bosowa. Namun di titik koordinat 01'06'30" N - 103' 46' 50" E kapal diterjang ombak yang sangat kencang, sehingga air laut masuk ke dalam kapal.

"Kapal ini mau ke Pekanbaru dengan membawa 11.500 sak semen merk Bosowa. Lantaran diterjang ombak serta muatan yang sangat berat sehingga kapal tenggelam," terangnya.

Ditambahkan Hero, pihaknya tidak hanya mengevakuasi para crew kapal, namun juga menyelamatkan semen-semen yang masih bisa digunakan atau yang belum tenggelam. 

"Kita juga selamatkan barang bawaan semen dari jarahan warga," ujarnya.

Hingga berita ini dipubliskan, kapal tersebut masih dalam posisi tengelam. Namun demikian para warga maupun nelayan berusaha mengambil sak demi sak semen.

"Banyak warga yang mengerumuni kapal tersebut untuk mengambil semen yang masih bisa digunakan," pungkasnya.

Editor: Dodo