Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Waspada, Ponsel Bisa Sebabkan Kerusakan Mata Bahkan Kebutaan
Oleh : Redaksi
Senin | 27-04-2015 | 13:11 WIB
ilustrasi_pakai_ponsel.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM - MENGGUNAAN gawai (gadget) semacam ponsel berbahaya bagi kesehatan mata. Menatap layar ponsel atau ponsel pintar selama berjam-jam bisa menyebabkan kerusakan mata secara permanen, bahkan bisa menyebabkan kebutaan.

Dr Celia Sanchez-Ramos dari Complutense University di Madrid telah melaporkan bahwa dalam jangka panjang, paparan terus-menerus untuk layar LED ireversibel dapat merusak retina mata yang bisa menyebabkan degenerasi makula dan kebutaan dari waktu ke waktu. Penyebabnya adalah "cahaya biru" yang dipancarkan dari layar ponsel.

Menurut Dr Sanchez-Ramos, layar LED yang diproduksi dari tahun 2007 dan seterusnya memancarkan hingga lima kali lebih banyak cahaya biru dari versi sebelumnya. "Tidak pernah sebelumnya dalam sejarah manusia mata kita terkena cahaya yang begitu kuat untuk waktu yang lama seperti sejak usia dini," kata Dr Sanchez-Ramos, seperti dilansir Natural News.

Dia memperingatkan bahaya menggunakan smartphone dan perangkat elektronik lainnya. "Masalah ini akan menjadi lebih buruk, karena manusia hidup lebih lama dan anak-anak menggunakan perangkat elektronik sejak muda, khususnya untuk sekolah, bukan kertas," kata Sanchez-Ramos.

Dia menegaskan, mata tidak dirancang untuk melihat langsung cahaya tetapi dirancang untuk melihat dengan cahaya.

Hasil studinya itu telah diimuat dalam jurnal Photochemistry dan Photobiology. Studi ini melihat efek radiasi LED pada sel epitel pigmen retina manusia.

Menurut Sanchez-Ramos, mata manusia terbuka selama 6.000 jam per tahun, dan mereka yang terkena cahaya buatan untuk sebagian besar waktu itu. Rata-rata orang dewasa menghabiskan sekitar 8,5 jam di depan layar setiap hari.

Dr Sanchez-Ramos menemukan bahwa cahaya biru yang kuat menyebabkan kematian sel. Sedangkan penambahan filter pelindung khusus dapat mengurangi efek bagi mata hingga 83 persen.

Saat ini komputer, TV, dan layar telepon serta cahaya lampu telah menerapkan teknologi LED dalam upaya untuk mengurangi jejak karbon dan tagihan listrik.

Karena penelitian Dr Sanchez-Ramos ', beberapa sekolah di Spanyol telah membuat layar pelindung wajib, dan timnya berusaha untuk meyakinkan pemain besar seperti Apple dan Samsung untuk membuat layar mereka agar "ramah mata" juga.

Sementara Daniel Hardiman-McCartney, penasehat klinis di College of Optometrist, mengatakan, "Telah terbukti bahwa paparan intens cahaya biru membunuh sel-sel di retina. Jadi masuk akal bahwa hal itu dapat menyebabkan degenerasi makula selama periode waktu tertentu." (*)

Editor: Roelan