Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengamanan PLN oleh TNI AL, Danlantamal IV Sebut Ada Permintaan Secara Lisan dan Tertulis
Oleh : Charles Sitompul
Kamis | 23-04-2015 | 14:32 WIB
Danlantamal-IV-Tanjungpinang.-Sulistyanto.jpg Honda-Batam
Komandan Lantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama Sulistyanto.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Komandan Lantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama Sulistyanto menyatakan pengamanan yang dilakukan personel TNI AL di Kantor Cabang PLN dan sejumlah obyek vital negara lainnya, dilakukan atas permintaan secara lisan dan tertulis dari manajemen BUMN itu ke institusinya. 

"Hal itu didasari dari kejadian demo yang anarkis dan bahkan hingga terjadi pemukulan terhadap seorang manajer teknik PLN hingga menyebabkan ketakutan dan kekhawatiran pada semua staf dan pegawai PLN," kata Sulistyanto kepada BATAMTODAY.COM, Kamis (23/4/2015). 

Karena sudah ada permintaan lisan dan selanjutnya didukung dengan surat resmi dari PT PLN, tambah Danlantamal, maka pihaknya memberikan dukungan pengamanan terhadap instansi itu beserta pembangkit listrik dan obyek vital lainnya. 

"Permohonan pengamanan ini, juga sudah kami rapatkan terlebih dahulu dan dilaporkan ke Panglima Koarmabar. Karena pemikiran kami, apabila staf dan pegawai PLN ketakutan dan tidak tenang bekerja, maka PLN juga tidak akan dapat memberikan pelayanan maksimal, sehingga perlu kita bantu untuk memberikan  rasa aman dan berusaha mencegah kerusakan aset negara," sebutnya.

Bila ada demonstran yang anarkis dan melakukan merusak aset negara, jelas Danlantamal, pihaknya akan melakukan tindakan tegas dengan mengamankan dan menyerahkannya ke Polri. 

"Saya juga sudah tekankan pada perwira dan prajurit yang bertugas melakukan pengamanan di PLN, untuk selalu bersikap santun, persuasif dan menghormati hak demonstran serta selalu berkomunikasi  dengan instansi terkait dan Polri dalam mencegah terjadinya perilaku anarkis," jelasnya.

Sedangkan mengenai penggunaan senjata saat personel TNI AL melakukan pengamanan, Jenderal Bintang Satu ‎ini mengatakan hanya untuk menjaga diri atau self defence apabila terjadi situasi krusial dan membahayakan nyawa anggota yang berjaga, serta staf PLN.

"Penggunaan senjata menjadi alternatif terakhir dengan urutan prioritas, peluru hampa, tembakan peringatan hingga ke tembakan pelumpuhan," ujarnya.

Dia mengaku bersyukur, kalau demo yang terjadi di PLN oleh Aliansi Masyarakat Peduli PLN semalam dapat  berlangsung dengan tertib, aman dan kondusif. 

Editor: Dodo