Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

500 Siswa SD Ikuti Pekan Olahraga Tradisional Indonesia 2015 se-Batam
Oleh : Ahmad Rohmadi
Kamis | 23-04-2015 | 11:57 WIB
lomba-bakiak.jpg Honda-Batam
Antusias anak-anak mengikuti lomba permainan tradisional di Engku Putri, Kamis pagi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Sebanyak 500 siswa SD dari 25 sekolah se-Batam mengikuti perlombaan dalam rangka Pekan Olahraga Tradisional Indonesia (POTI) 2015 di lapangan Engku Putri Batam Center, Kamis (23/4/2015) pagi.

Kepala Kantor Pemuda dan Olahraga (Kanpora) Kota Batam, Saiful Bahri, mengatakan kegiatan ini diadakan untuk sosialisasi kepada masyarakat Batam khususnya anak-anak, karena banyak di jaman modern saat ini yang melupakan atas keberadaan permainan tradisional tersebut.

"Ya kita ketahui bersama banyak anak sekarang yang tidak tahu permainan tradisional karena itu kita buat perlombaan seperti sekarang ini," kata Saiful Bahri.

Ada beberapa jenis permainan tradisional yang diperlombakan pada kegiatan Poti 2015 kali ini diantaranya yakni Egrang, Dagongan, Bakiak, Tarompa Panjang dan Jalan Balok.

Ia juga mengatakan selain untuk memperkenalkan kembali permainan tradisional kepada anak-anak, event kegiatan seperti ini untuk mengembangkan bakat dan minat anak Batam terhadap olahraga.

"Kalau tidak kita latih dengan acara seperti ini, lama kelamaan minat mereka untuk olahraga akan luntur," ujar mantan Camat Batam Kota tersebut.

Selain itu juga, menurutnya untuk mencegah para anak untuk tidak terjerumus dalam kenalakan remaja yang banyak terjadi seperti sekarang ini.

Pihaknya selama ini katanya sudah mengadakan beberapa iven terkait kepemudaan seperti kegiatan Paskibraka, dialog kepemudaan, event olahraga, futsal, voli dan beberapa kegiatan lainnya.

Namun dia akui di Kota Batam, fasilitas yang minim menjadi persoalan yang belum dapat terselesaikan sehingga kegitan olahraga belum begitu maksimal.

Ia mencontohkan  fasum di perumahan, biasannya ada 6 persen lahan yang seharusnya bisa dijadiakan sarana olahraga anak malah yang jadi rebutan, bahkan menurutnya malah dijadikan lahan bisnis juga.

"Hal ini menghawatirkan sebenarnya," kata Saiful lagi.

Meskipun demikian katanya pihaknya akan terus mendorong pemerintah untuk selalu mendukung kegiatan yang dilakukan Kanpora, dan juga pihaknya juga akan menggandeng aktivis, guru, dosen dan juga wartawan untuk kegiatan kepemudaan kedepannya.

Editor: Dodo