Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jaga Ketenangan Proses Belajar, SMP Tunas Baru Batuaji Dijaga Polisi
Oleh : Gabriel P. Sara
Rabu | 22-04-2015 | 13:49 WIB
smp tunas baru.jpg Honda-Batam
SMP Tunas Baru, Batuaji yang dijaga polisi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tunas Baru, Batuaji yang terletak di Kavling Baru, Sagulung dijaga ketat oleh pihak polisi sektor (Polsek) Sagulung. Penjagaan ketat tersebut diminta oleh pihak sekolah untuk mencegah dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Kepala Sekolah SMP Tunas Baru, Nurli Manurung saat ditemui mengatakan, penjagaan ketat tersebut bermula dari Johnson Hutagalung, orangtua Flayndi Tunas Putra Hutagalung yang belum bisa menerima atas kepergian anaknya itu datang mengamuk di sekolah tersebut.

"Kami hanya minta bantuan polisi untuk menjaga sekolah ini, agar proses belajar mengajar tetap berjalan dengan lancar. Apabila terjadi sesuatu, kalau ada pihak kepolisian setidaknya kami cukup terlindungi," jelas Nurli, Rabu (22/4/2015) siang

Lanjutnya, pada hari Selasa (21/4/2015) kemarin sekitar pukul 11.00 WIB, pihak keluarga mendiang Flayndi datang ke sekolah sebanyak lima orang. Kedatangan mareka untuk berniat bertemu dengan pacar dari korban (Flayndi).

Menurut informasi, kata Nurli, dengan bertemu siswi bernama Fs itu, orangtua Flayndi merasa tenang.

"Katanya, orang tua korban ini melihat tulisan di catatan anaknya. Di dalam notes itu ditulis kalau saya mencintai mu dan ada nama Fs. Jadi mareka ingin bertemu dengan Fs. Karena Fs ini masih belajar, jadi kita tak diperbolehkan untuk bertemu. Dan kami juga langsung menghubungi orangtua Fs. Setelah dihubungi, orangtua Fs tidak mengizinkan anaknya untuk bertemu dengan orang tua korban," jelas Nurli.

Setelah mendengar kalau pihak sekolah tidak mengizinkan bertemu dangan salah satu siswi yang dikabarkan pacaran dengan mendiang Flayndi, tiga orang dari pihak keluarga langsung mendatangi sekolah, kemudian datang lagi dua orang. Setelah itu menyusul orangtua atau ayah Flayndi.

"Mareka datang, mau izin bertemu dengan anak ini (Fs-red). Tapi orangtua Fs tidak mengizinkan. Setelah itu mareka pulang lagi ke rumah. Sempat ngamuk dikit, makanya kami minta bantuan kepada pihak kepolisian untuk memantau sekolah kami ini. Agar anak-anak dan guru-guru tidak takut serta proses belajar tidak terganggu," kata Nurli.

Atas kejadian itu, Lanjut Nurli, ia langsung meminta bantuan kepada beberapa anggota kepolisian Sagulung untuk menjaga sekolah tersebut. Ia juga sudah merunding dan meminta bantuan kepada Kapolsek Sagulung untuk menjembatani untuk proses mediasi antara pihak sekolah dengan pihak keluarga Flayndi.

"Sama Kapolsek, terus ketua Hutagalung kita sudah berkoordinasi untuk mempertemukan kami, antar pihak sekolah dengan pihak keluarga korban. Jadi kami harap semuanya bisa dibicarakan dan diselesaikan dengan baik dan secara kekeluargaan," harapnya

Terpisah, Kapolsek Sagulung Ajun Komisaris Polisi Chrisman Panjaitan, mengatakan pihaknya akan mendampingi kedua belah pihak agar dapat menyelesaikan masalah ini secepat mungkin.

Dia meuturkan, Polsek Sagulung turut mendampingi karena sekolah dan tempat tinggal korban berada di wilayah hukumnya. Namun, untuk masalah perkaranya nanti yang menyelesaikan oleh Polsek Nongsa.

"Kita hanya mendampingi pihak keluarga dan pihak sekolah agar segera menyelesaikan masalah ini," ujar Chrisman.

Sebelumnya, Flayndi yang merupakan siswa klas I di SMP Tunas Baru ditemukan tewas di perairan Palm Spring pada Sabtu (18/4/2015) siang setelah sempat menghilang pada Jumat (17/4/2015) usai mengikuti acara doa bersama persiapan UN dan juga peringatan Paskah. (Baca: Akhirnya Flayndi Hutagalung Ditemukan Tak Bernyawa di Perairan Palm Spring)

Editor: Dodo