Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penyuling Air Laut Mangkrak Sejak Setahun

Warga Air Asuk Anambas Harus Beli Air Rp25 Ribu Per Drum
Oleh : Nursali
Rabu | 22-04-2015 | 08:00 WIB
Warga_Desa_Air_Asuk_saat_menyuling_air_bersih_dari_becak_motor_kekapal_tangki.JPG Honda-Batam
Warga Desa Air Asuk saat menyuling air bersih dari becak motor ke kapal tangki. (Foto: Nursali/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tarempa - Warga di Desa Air Asuk, Kecamatan Siantan Tengah, Kabupaten Kepulauan Anambas, harus membeli air bersih saat musim kemarau tiba seharga Rp25 ribu per drum. Mereka terpaksa membeli air bersih ini karena alat penyuling air laut menjadi air tawar (reverse osmosis, red) tidak berfungsinya sejak satu tahun silam.

"Dulu waktu mesinnya masih berfungsi, kami tak payah beli air," kata Firman, warga Desa Air Asuk kepada pewarta di pelabuhan rakyat desa setempat, Selasa (21/4/2015) petang.

Ia menuturkan, para warga harus membeli air kepada salah satu warga yang memiliki kapal tangki air yang diambil dari desa tetangga. Umumnya warga ini membeli air saat musim kemarau karena di desa tersebut tidak memiliki mata air.

"Ada warga yang punya kapal. Dia ambil dari Desa Bayat," jelasnya.

Rata-rata dalam seminggu, dia dan juga warga desa lainnya harus merogoh kocek sebesar Rp100 ribu. Ini diperparah ketika puncak musim kemarau tiba, dimana desa yang semula menjadi harapan bagi desa lain untuk memenuhi kebutuhan air tawar tak lagi mampu memasok air bersih.

"Kalau sudah kayak gitu, berdoa sajalah tunggu turun hujan," katanya sembari menyulingkan air tawar ke kapal milik salah seorang warga. (*)

Editor: Roelan