Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wajar, Aksi Massa Kampung Tua untuk Sampaikan Aspirasinya
Oleh : Hadli
Selasa | 21-04-2015 | 15:25 WIB
rkwb.jpg Honda-Batam
Ketua RKWB, Machmur Ismail, Abdul Kadir, pengurus RKWB Zailan Abas. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ketua Rukun Khasanah Warisan Batam (RKWB), H Machmur Ismail, menilai adalah hal yang tidak berlebihan jika seluruh masyarakat kampung tua di Batam menyampaikan aspirasinya di gedung DPRD, Pemerintah Kota, dan Badan Pengusahaan (BP) Batam pada 30 April 2015. Apalagi, aksi itu juga merupakan agenda peringatan Hari Marwah Kepulauan Riau pada 15 Mei mendatang.

"Saya nilai tidak ada yang berlebihan dalam agenda Hari Marwah nanti. Karena sudah 46 tahun pemerintahan Batam berjalan, selama itu kontribusi kita sudah cukup besar untuk pembangunan," ujarnya, Selasa (21/4/2015).

Dia menyampaikan, sebagai bentuk kontribusi itu sejak awal 39 titik kampung tua seluas 1.700 hektar telah diserahkan kepada pihak BP Batam. "Dengan dasar itulah kita yang awalnya 39 titik berkurang menjadi 33 titik. Artinya, enam kampung tua itu telah kita alokasikan untuk pembangunan Kota Batam," terangnya.

Dirincinya, lima titik kampung tua yang dialokasikan untuk memperluas area Dam Tembesi dan Duriangkang. Kampung tua seperti Kampung Setengah, Ketapang Sungai Tungkang dan Ngedang. Satu kampung lagi Kampung Tanjungkasam yang dialokasikan ke BP Batam kini digunakan untuk proyek.

"Urutan-urutan dari kesabaran sudah kami lakukan. Bahkan sekarang dalam 33 titik ini oleh yang bersangkutan (BP Batam) sudah dieliminir, di antaranya Kampung Nipah, Tanjungpuntung dan Bengkonglaut. Dari pihak tertentu BP Batam tidak memasukkan kampung ini ke dalam 33 titik kampung tua. Saya rasa sudah pada titik klimak jenuh untuk bersabar," katanya kembali.

Dengan ada 33 titik kampung tua yang tidak masuk, tambahnya, kemungkinan selain kampung tua tadi kemungkinkan ada kampung tua lain yang tidak terakomodir. "Sejak awal pengukuran kampung tua dari tim BP Batam, Pemko Batam dan RKWB, hanya pengukuran di kampung tua Nongsa pihak BP Batam mau ikut terlibat. Pada pengukuran kampung tua lainnya BP Batam tidak mau terlibat lagi. Ini ada apa?" ujarnya.
 
Disinggung ada calon tertentu yang menunggangi aksi warga kampung tua untuk menyampaikan aspirasi dalam perhelataan Hari Marwah, Machmur menilai pemikiran itu wajar-wajar saja karena saat ini akan memasuki pemilihan kepala daerah.

"Harus melihat dan merasakan. Kita memang sudah saatnya berjuang, sudah lima tahun menunggu dan terus menunggu. Bukan artinya ditunggangi, wajar saja kalau ada berpendapat demikian. Ini adalah gerakan murni dari warga kampung tua menuntut haknya. Hari Marwah yang kedua tetap kita lakukan," tutupnya. (*)

Editor: Roelan