Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

616 Siswa SMK Negeri di Batam Ikuti Uji Sertifikasi Profesi
Oleh : Roni Ginting/Gabriel P. Sara
Senin | 20-04-2015 | 16:27 WIB
rudi_smkn.jpg Honda-Batam
Wakil Wali Kota Rudi saat meninjau Convention Centre Batam Skills Development Centre (BSDC) SMK Negeri 1 Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Sebanyak 616 siswa-siswi SMK Negeri di Batam mengikuti Uji Sertifikasi Profesi Tahun 2015 yang dilaksanakan di Convention Centre Batam Skills Development Centre (BSDC) SMK Negeri 1 Batam, 20-30 April 2015.

Peserta uji sertifikasi terdiri dari 478 siswa SMKN 1, 27 siswa SMKN 3, 30 siswa SMKN 4, 37 siswa SMKN 5, dan 44 siswa SMKN 6 Batam. Mereka adalah pelajar kelas XII yang baru saja menyelesaikan ujian nasional.

Uji Sertifikasi Profesi Siswa SMK Negeri se-Kota Batam Tahun 2015 ini dilaksanakan dengan menggunakan dana IMTA (izin mempekerjakan tenagakerja asing). Pelaksanaan uji sertifikasi bekerjasama dengan tiga lembaga sertifikasi profesi (LSP) yakni LSP Logam dan Mesin Indonesia untuk bidang teknik permesinan dan welding, LSP Telematika Jakarta untuk teknik komputer dan jaringan (TKJ), serta PT Festo Jakarta untuk bidang otomasi industri, elektronika industri, dan mekatronika.

"Sertifikatnya nanti berlaku nasional. Tujuannya untuk memberi bekal kemampuan kompetensi bagi siswa yang lulus tahun ini. Sehingga mampu bersaing dalam persaingan tenaga kerja global khususnya dalam menghadapi Masayarakat Ekonomi Asean (MEA) di akhir 2015," kata Direktur BSDC, Lea Lindrawijaya, Senin (20/4/2015) pagi.

Menurut Kepala SMKN 1 Batam ini, tahun 2016 mendatang, uji sertifikasi akan kembali dilaksanakan dengan melibatkan siswa SMK swasta.

"Sehingga lulusan seluruh SMK di Batam sudah berkompeten dan dinyatakan siap terjun ke dunia kerja sesuai kompetensinya masing-masing," tuturnya.

Sedangkan Wakil Wali Kota Batam, Rudi menyambut baik pemanfaatan dana IMTA yang digunakan untuk pelajar Batam. Karena secara tak langsung bisa menjawab tantangan yang akan dihadapi di akhir 2015 nanti.

"Ini pertama kali dilaksanakan Batam. Mudah-mudahan tidak berhenti di sini saja. Ini sangat berguna karena tamatan SLTA Batam cukup banyak. Dan tidak semuanya begitu selesai bisa kuliah. Ini perlu kita tangani cepat. Kalau tidak mampu bersaing, kita akan ketinggalan," ujarnya.

"Saya kira anggarannya besar IMTA ini, mudah-mudahan di APBD Perubahan bisa ditambah, supaya lebih banyak pesertanya. Yang penting kesepakatan antara pemko dengan dewan," kata Rudi.

Ia juga berpesan kepada Dinas Tenagakerja untuk merangkul perusahaan-perusahaan yang ada di Batam supaya bisa ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan sertifikasi berikutnya. Rudi berharap semoga dengan sertifikasi ini bisa membantu baik pemerintah maupun perusahaan.

Ketua Komisi IV DPRD Batam, Riky Indrakari optimis uji sertifikasi yang dilaksanakan kali ini bisa menjadi pendorong bagi perusahaan di Batam untuk melaksanakan hal senada.

"Kami optimis ini menjadi stimulan. Kami harap CSR (tanggungjawab sosial) perusahaan juga bisa dipakai untuk ini," ujarnya.

Editor: Dodo