Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kurangi Premium, Pertamina Jual Pertalite Mulai Bulan Depan
Oleh : Redaksi
Sabtu | 18-04-2015 | 15:20 WIB
ilustrasi_nozle_ke_mobil.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Perusahaan minyak negara, PT Pertamina, akan mengenalkan Pertalite, bensin dengan oktan lebih tinggi, bulan depan. Pertamina tengah bersiap untuk secara bertahap mengurangi pasokan bensin premium yang dulu sangat disubsidi pemerintah.

Pertalite memiliki angka oktan riset (RON) sekitar 90, lebih tinggi dari bensin premium dengan RON 88, tapi lebih rendah dari Pertamax yang RON-nya 92, kata humas Pertamina, Wianda Pusponegoro.

Karena konten oktan yang lebih tinggi, Pertalite juga berharga lebih mahal ketimbang premium, yang saat ini dijual antara 7.300-7.400 rupiah per liter. Wianda menolak menyebutkan harga Pertalite.

Harga premium di Indonesia termasuk yang termurah di Asia sebelum pemerintah memangkas subsidi untuk mempersempit defisit anggaran pada Januari. Pemerintah telah mengangkat wacana untuk sepenuhnya menghapus pasokan premium pada 2017 karena proses pembuatannya membebani Pertamina, meski dijual dengan harga tinggi.

Sebagian besar bahan bakar yang diimpor Indonesia berkualitas satu oktan di atas 88, sehingga pemerintah harus memproses ulang untuk mengurangi kualitasnya. Proses ini memakan biaya tambahan, sementara menurunnya laju efisiensi pada beberapa kilang minyak Indonesia turut meningkatkan biaya pemrosesan.

Presiden Direktur Pertamina, Dwi Soetjipto, mengatakan, perusahaan mencetak kerugian $212 juta dalam dua bulan pertama 2015. Ini lantaran laju efisiensi yang rendah pada kilang-kilang minyaknya yang disebabkan oleh menurunnya harga minyak dunia.

Pemerintah berharap terlepas dari kewajiban subsidi bahan bakar dengan menghapuskan bensin premium dari pasar. Pemerintah telah menghapuskan subsidi untuk premium pada Januari, meski masih mensubsidi bensin diesel dengan harga tetap 1.000 rupiah per liter.

Namun meningkatnya harga minyak dunia memaksa pemerintah sedikit menaikkan harga premium awal bulan ini guna menghindari penentangan masyarakat. Kenaikan tersebut tidak cukup menambal kenaikan ongkos produksi. Pemerintah telah meminta Pertamina untuk menanggung biaya tambahan untuk sekarang.

Menurut Wianda, peluncuran Pertalite bukan berarti pasokan Premium akan langsung dihentikan. Pertamina akan mengenalkan Pertalite di Jakarta untuk mengetahui respon publik sebelum menjualnya di semua pom bensin di seluruh Indonesia, katanya. (*)

Editor: Roelan