Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ketiga Kalinya, Kolam Bekas Galian Pasir di Batubesar Telan Korban
Oleh : Hadli
Sabtu | 11-04-2015 | 18:05 WIB
ilustrasi tenggelam.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM, Batam - Kolam bekas galian pasir di Batubesar kembali menelan korban. Seorang bocah berusia 6 tahun, Ali Asyari bin Rusli, dilaporkan meninggal setelah tenggelam di bekas galian pasir RT05/RW10 Kampung Tengah, Batubesar, pada Jumat (10/4/2015) petang kemarin sekitar pukul 17.30 WIB.

"Saat peristiwa Ali tidak sendiri. Dia bersama temannya, Ahmad Maulana alias AL (6) yang saat ini masih mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Budi Kemuliaan," kata Kapolsek Nongsa, Komisaris Besar Polisi Arthur Sitindaon, kepada BATAMTODAY.COM, Sabtu (11/4/2015).

Arthur menuturkan, sore itu Ali pamit kepada orang tuanya untuk pergi bermain bersama teman sebayanya, AL. Ternyata keduanya pergi mandi ke kolam bekas galian pasir tak jauh dari rumahnya di Kampung Tengah. Namun korban tidak jua pulang ke rumah hingga malam.

"Setelah di cari-cari oleh kedua orang tuanya, ternyata kedua anak ini sudah tenggelam dan Ali telah meninggal. Sedangkan Al kritis dan sekarang opname di RSBK," jelas Arthur.

Galian pasir di kampung tengah telah lama tidak beraktivitas. Namun oleh pemilik lahan bekas galian  penambangan galian C yang diduga dilakukan secara ilegal itu tidak dilakukan penimbunan. Akibatnya lokasi tersebut menjadi kolam genangan air.

"Kolam bekas galian tersebut tidak digunakan lagi serta dilarang untuk  bermain. Pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIB, korban dimakamkan. Saat ini masih dalam proses pengembangan penyelidikan," tutup Arthur. 

Peristiwa itu sontak membuat warga geger sekaligus tidak percaya bekas galian pasir yang diperkirakan sedalam 3 meter memakan korban jiwa. Menurut warga, jenazah Ali ditemukan ayahnya sendiri yang juga merupakan ketua RT05 Kampung Tengah.

Kala itu, ayah Ali mendapat kabar dari anak-anak pesantren yang akan pergi ke masjid. Mendapat laporan tersebut, Pak RT ini langsung menuju lokasi. Setiba di lokasi, AL terlihat mengapung dalam kondisi tidak sadarkan diri. Setelah AL dilarikan ke klinik terdekat untuk mendapatkan pertolongan, warga termasuk sang ayah mencari keberadaan anaknya, Ali.

Di lokasi tidak ditemukan adanya tanda-randa Ali mengapung. Melalui petunjuk sendal Ali yang berada di bibir kolam, warga bersama ayah Ali melakukan penyelaman.

Setelah kolam bekas galian pasir tersebut di telusuri Ali ditemukan ayahnya sendiri dalam keadaan sudah tidak bernyawa.

Sementara itu, Ketua RW10 Kampung Tengah, Agus, mengatakan, peristiwa tengelamnya anak-anak di kolam bekas galian pasir tersebut bukan kali pertama ini terjadi. Peristiwa ini sebelumnya sudah dua kali terjadi.

"Ini peristiwa yang ketiga kalinya terjadi. Entah sampai kapan korban akan terus bertambah," katanya singkat. (*)

Editor: Roelan