Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PLN Tak Naikkan Tarif Listrik Pelanggan Rumah Tangga Hingga Desember 2015
Oleh : Redaksi
Kamis | 09-04-2015 | 15:05 WIB
ilustrasi meteran listrik.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM, Jakarta - PT PLN akan menunda penerapan tariff adjustment bagi pelanggan rumah tangga daya 1.300 Volt Ampere (VA) dan 2.200 VA hingga Desember 2015. Artinya, tidak ada rencana kenaikan tarif dasar listrik untuk pelanggan rumah tangga itu.

"Tidak ada rencana kenaikan tarif listrik untuk pelanggan rumah tangga daya 1.300 VA dan 2.200 VA," kata egas Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, dalam siaran persnya, kemarin.

Sofyan menyatakan, tarif pemakaian listrik untuk pelanggan rumah tangga daya 1.300 VA dan 2.200 VA adalah tetap yaitu Rp1.352 per kilo Watt hour (kWh). Jika ada informasi lebih lanjut akan disampaikan kemudian.

Selain itu, tarif bagi pelanggan rumah tangga kecil daya 450 VA dan 900 VA, bisnis dan industri kecil serta pelanggan sosial juga tidak mengalami kenaikan. Total jumlah pelanggan yang tidak mengalami kenaikan tarif sekitar 97 persen dari sekitar 58 juta pelanggan PLN.

Dijelaskan, penundaan penerapan tariff adjustment bagi pelanggan rumah tangga 1.300 VA dan 2.200 VA ini dengan pertimbangan bahwa pelanggan golongan tersebut sudah mengalami kenaikan tarif listrik secara bertahap sejak Juli 2014 hingga November 2014. Selain itu penundaan ini juga untuk meringankan beban ekonomi pelanggan di kedua golongan tersebut yang berjumlah 8,8 juta pelanggan.

Konsekuensi dari penundaan tersebut adalah berkurangnya pendapatan PLN dari penjualan tenaga listrik. "Hal itu akan ditutup dengan melakukan efisiensi diantaranya mengganti pembangkit listrik berbahan bakar minyak dengan bembangkit berbahan bakar gas dan batubara," lanjut Sofyan.

Sedangkan untuk industri besar dan bisnis sedang yang sudah mampu tarifnya mengikuti ketentuan tariff adjustment yang dihitung setiap bulan berdasarkan nilai tukar mata uang dolar Amerika terhadap mata uang rupiah (kurs), harga minyak dengan acuan Indonesian crude price (ICP), dan pengaruh inflasi.

Sofyan menyatakan, PLN terus berusaha menurunkan biaya produksi listrik untuk tarif listrik yang lebih baik, khususnya bagi keperluan produktif seperti industri dan bisnis. (*)

Editor: Roelan