Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gelapkan Uang Perusahaan Rp2,6 Miliar, Akunting PT Sentosa Prima Utama Dilapor ke Polisi
Oleh : Romi Chandra
Rabu | 08-04-2015 | 19:02 WIB
akuntting_kabur.jpg Honda-Batam
Operational Manager PT Sentosa Prima Utama, Alfon Suganda, menunjukkan berkas laporan polisi dan foto staf akunting perusahaan yang diduga membawa kabur uang perusahaan. (Foto: Romi Chandra/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - PT Sentosa Prima Utama, perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyaluran tenaga kerja dan beralamat di Tunas Industri Batam Center, terpaksa melaporkan staf akuntingnya, Gek Leng alias Yana Zhuang (35), ke Kepolisian Sektor (Polsek) Batam Kota.


Diduga, wanita yang sudah bekerja di perusahaan tersebut sejak 2005 lalu itu telah menggelapkan uang perusahaan hingga Rp2,6 miliar. Ditambah, ia beserta suami dan anaknya juga menghilang sejak 9 Maret 2015 lalu.

Operational Manager PT Sentosa Prima Utama, Alfon Suganda, saat ditemui pewarta, mengatakan, kejadian tersebut baru diketahui saat tim audit bersama pimpinan prusahaan melakukan audit keuangan, karena ditemukan keganjilan. "Saat pemeriksaan keuangan, ditemukan keganjilan dalam penagihan. Banyak perusahaan yang menjadi partner atau customer kita yang belum membayarkan tagihan," kata Alfon, Rabu (8/4/2015).

Saat audit awal dilakukan dan belum sampai ke tahap finishing, tiba-tiba Yana menghilang dan tidak pernah lagi masuk kantor hingga sekarang. "Sepertinya ia tau kalau kedoknya akan terbongkar, makanya langsung kabur. Karena ia kabur itu, makanya kecurigaan semakin kuat. Begitu audit selesai, ditemukan Rp2,6 miliar uang hasil penagihan ke cutamer tidak dimasukkan ke kas kantor, melainkan ke akun pribadinya (Yana)," tutur Alfon.

Hal itu diperkuat dengan pembuktian yang dilakukan dengan cara menanyakan ke pelanggan yang tercatat dalam data Yana, belum membayar tagihan.

"Perusahaan kita bergerak di bidang jasa, salah satunya penyaluran sekuriti. Setelah ditanyakan ke perusahaan yang menjadi partner perusahaan kita, mereka mengaku sudah membayar dan ada nota pembayaranya. Berarti selama ini tagihan yang dibayarkan itu masuk ke akun rekening miliknya," tambah Alfon.

Menurut pemeriksaan yang telah dilakukan, keganjilan itu tercatat sejak pertengahan 2014 lalu hingga Maret lalu, sebelum Yana diketahui kabur.

"Kita tidak curiga sama sekali, karena yang bersangkutan sudah menjadi orang kepercayaan. Selama ini, ia yang memegang kendali semua keuangan, termasuk penagihan kepada customer dan langsung berkomunikasi dengan manajer keuangan langsung. Saat audit awal itu perusahaan juga tidak curiga, malah menyuruh staf operasional membantu untuk melakukan penagihan," jelasnya.

"Saat dibantu staf operasional itu, ia hanya memberikan nota penagihan unuk perusahaan yang belum membayar sebesar Rp 300 juta. Itu memang belum dibayarkan perusahaan itu. Kalau total penagihan semua sebanyak Rp2,9 miliar. Dan yang memang belum dibayarkan itu hanya tiga ratus juta. Sisanya itu yang digelapkan Yana," jelasnya lagi.

Dilanjutkan Alfon, Yana kabur sejak 9 Maret, dan pada 13 Maret pihak perusahaan langsung secara resmi membuat laporan ke Polsek Batam Kota tentang dugaan penggelapan.

"Itikat baik dari yang bersangkutan tidak ada sama sekali. Bahkan sudah dikoordinasikan dengan keluarganya, tapi masih tetap tidak ada prubahan. Suami dan anaknya juga ikut kabur bersamanya. Kami datangi ke rumahnya di Perumahan Cahaya Garden Bengkong, ternyata sudah ada plang dijual," tambahnya.

Dilanjutkan Alfon, sejauh ini upaya yang dilakukan kepolisian sudah sangat koperatif dan meleakukan pencarian. "Jika dia ditemukan, kami hanya meminta ia bertanggung jawab dan mengembalikan uang tersebut. Jika tidak, tentunya proses hukum terus berlanjut," tuturnya.

Terpisah, Kapolsek Batam Kota, Kompol Yoga Buadipta Ilafi, saat dihubungi, mengatakan, laporan dugaan penggelapan dari perusahaan jasa tersebut sudah masuk. "Kita sudah tetapkan yang bersangkutan menjadi tersangka dan masuk daftar pencarian orang (DPO)," kata Yoga.

Sejauh ini menurut Yoga, Yana beserta anak dan suaminya sudah melarikan diri dantidak nerada di Batam lagi. "Hasil monitor yang kami lakukan, yang bersangkutan sudah keluar dari Batam. Kita akan terus melakukan pencarian dan sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak polsek yang ada," pungkasnya. (*)

Editor: Roelan