Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tewas Dianiaya Sekelompok OTK

Pelaku Sempat Antar Humisar ke Rumah Sakit dan Beri Uang Rp1 Juta ke Keluarga
Oleh : Irwan Hirzal
Senin | 06-04-2015 | 22:11 WIB
ilustrasi pengeroyokan.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepolisian Sektor Batam Kota masih memburu para pelaku penganiayaan yang menewaskan Humisar Aritonang. Namun diketahui, pelaku sempat mengantar korban ke Rumah Sakit Harapan Bunda (RSHB) dan memberikan uang tunai Rp1 juta kepada Dar, istri Humisar.

"Pelaku sempat mengantar korban ke rumah sakit dan ketemu istri korban sambil memberikan uang tunai sebesar Rp1 juta. Saat itu pelaku langsung pergi," ujar bos tempat Dar berkerja yang enggan dituliskan namanya kepada BATAMTODAY.COM, Senin (6/4/2015) malam.

Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Batam Kota, AKP Riyanto, mengatakan, kejadian itu berawal saat korban dan pelaku mengendarai sepeda motornya masing-masing. Tepat di depan minimarket "Top Plus", tak jauh dari Sekolah Harapan Utama di Jalan Laksamana Bintan Arah menuju simpang Gelael, pelaku dan korban bersenggolan.

"Korban dan pelaku bersenggolan saat mengendarai sepeda motornya masing-masing. Itulah awal penganiayaannya," ujar Riyanto saat ditemui di Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam, Senin malam.

Berdasarkan keterangan saksi-saksi yang telah diperiksa di Mapolsek Batam Kota, korban mendapatkan luka tendang dan pukulan di bagian kepala, sementara luka senjata tajam atau benda tumpul tidak ditemukan. "Keterangan dari saksi, korban dihajar di bagian kepala dengan menggunakan kaki dan tangan tanpa alat bantu," jelas Riyanto.

Warga yang kala itu melihat kejadian langsung mengerumuni lokasi pemukulan tersebut. Pertikaian itu pun berhasil dilerai warga. Namun kondisi korban saat itu sudah tak sadarkan diri.

"Pelaku memang sempat mengantarkan korban ke rumah sakit. Tapi saat itu kita belum mendapat laporan meskipun keluarga saat kejadian pada hari Senin, 30 Maret lalu (sebelumnya ditulis Senin, 3 Maret), langsung melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Batam Kota setelah melihat kondisi korban," ujarnya. 

Saat dirawat di Rumah Sakit Awal Bros (RSAB), korban mendapat penanganan medis di ruang ICU dan dirawat sekitar lima hari (sebelumnya ditulis empat hari). Pada Senin (6/4/2015) siang, korban yang belum dikaruniai seorang anak itu meninggal dunia.

Berdasarkan keterangan tim medis, korban yang tinggal di Dapur 12 Batuaji itu mengalami pendarahan di bagian kepala dan wajah. Diduga korban mengalami pendarahan berat di otak.

"Sempat ada iktikad baik pelaku mengantar dan memberikan identitas kepada keluarga korban," katanya.

Polisi yang mendapat laporan langsung mengejar pelaku berinisial RO yang berkerja sebagai pegawai sekutiri di wilayah Jodoh. Namun pelaku pun lebih dulu kabur. "Pelaku malam itu juga kabur. Kita sekarang masih mengejar pelaku," kata Riyanto.

Hinga pukul 20.00 WIB, proses otopsi oleh dokter Polda Kepri, Kompol Faisal, masih berlangsung. Puluhan kerabat serta istri korban menunggu di rumah sakit.

Diberitakan sebelumnya, Seorang pria yang diketahui bernama Humisar Aritonang menjadi korban penganiayaan sekelompok orang tak dikenal (OTK) di jalan depan Sekolah Harapan Utama, Batam Center. (Baca: Humisar Tewas Dianiaya Sekelompok OTK di Depan Sekolah Harapan Utama)

Belum diketahui pasti penyebabnya, namun penganiayaan itu membuat Humisar harus menghembuskan napas terakhirnya setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) Batam. Namun, Humisar menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin siang. (*)

Editor: Roelan