Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Demi Masa Depan, Anak-anak Pulau di Singkep Barat Harus Arungi Lautan
Oleh : Nurjali
Kamis | 02-04-2015 | 16:42 WIB
siswi_dayung_sampan.jpg Honda-Batam
Salah seorang siswi SD menggunakan sampan menuju ke sekolah. (Foto: Nurjali/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Akses layanan pendidikan di Kabupaten Lingga tak mudah didapatkan, terutama bagi anak-anak yang tinggal di gugusan pulau-pulau kecil. Seperti anak-anak dari pulau-pulau sekitar Desa Posek, Kecamatan Singkep Barat.

Bagi anak-anak dari desa tersebut, mendayung sampan untuk mengarungi lautan bukanlah sekadar untuk latihan atau menjala ikan, melainkan sebuah keterpaksaan. Itu harus dilakukan mengingat gedung sekolah tempat mereka menimba ilmu di Desa Posek dipisahkan oleh laut.

Sebenarnya lewat jalur darat juga bisa, namun butuh perjalanan panjang dan lama. Sementara melalui jalur laut, hanya butuh waktu sekitar 20-30 menit untuk sampai ke sekolah.

Desa Posek, yang merupakan penghujung perbatasan laut yang berbatasan dengan perairan Indragiri ini terdiri dari berbagai pulau-pulau kecil. Meskipun pemerintah telah membangun sekolah di Desa Posek, namun anak-anak di perkampungan nelayan sekitar harus menggunakan sampan untuk berangkat ke sekolah.

Bagi warga sekitar, pemandangan ini bukanlah sesuatu yang aneh. Anak-anak pulau di Lingga sudah terbiasa bersahabat dengan lautan, apatah lagi mendayung sampan.

"Di sana ada empat pulau yang bersekolah di SD Negeri 011 Pulau Mas Desa Posek. Semua anak-anak di pulau tersebut sejak kecil sudah diajari mendayung sampan untuk pergi ke sekolah. Orang tua hanya mengantar mereka saat baru masuk di kelas satu, setelah itu mereka harus memiliki keterampilan sendiri untuk menuju ke lokasi itu," kata Puspandito, warga Singkep yang memiliki keluarga di wilayah tersebut.

Meski laut yang dilalui cukup dalam, anak-anak di daerah itu tidak pernah takut untuk mendayung sampan mereka untuk sampai di sekolah. Dalam satu sampan kadang mereka bersama teman-teman lainnya, namun tak jarang ada juga yang mendayung sampan sendiri di usia yang masik anak-anak, menyusuri hutan bakau di sekitar sungai tersebut.

"Kami sudah biase mendayung, tak takut. Lebih enak naik sampan. Kalau nak belanje kami juge pakai sampan ni. Kakak-kakak kami yang SMP juga sekolah pakai sampan," kata Mardiani, siswi kelas 6 SDN 011 Pulau Mas, kepada BATAMTODAY.COM, Kamis (02/04/15).

Pulau Mas di Desa Posek, Kecamatan Singkep Barat ini merupakan wilayah penghasil ikan. Potensi alam di daerah ini masih sangat asri, meskipun juga terdapat penambangan timah dan bauksit di salah satu pulau di wilayah ini.

Untuk menuju ke ibukota Kecamatan Singkep Barat, masyarakat di wilayah ini juga menggunakan pompong dan dibutuhkan waktu sekitar satu hingga dua jam melalui pelabuhan Sungai Buluh. (*)

Editor: Roelan