Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Demokrat : Tidak Ada KLB Jilid II
Oleh : Surya Irawan
Sabtu | 02-07-2011 | 11:16 WIB

JAKARTA, batamtoday - Partai Demokrat menegaskan, kasus pidana yang menjerat dua kadernya Muhammad Nazaruddin dan Andi Nurpati tidak bisa menjadi rujukan untuk menggelar Konggres Luar Biasa (KLB). Karena itu, Demokrat sejauh ini mengatakan belum berpikir KLB, sebaba masih sangat jauh untuk dilaksanakan.

"Kalau terjadi pelanggaran-pelanggaran institusi partai, melanggar AD/ART bolehlah. Tapi sepanjang ini, belum ada itu KLB itu tidak ada dan apa justifikasinya KLB?," kata Jafar Hafsah, Ketua F-PD DPR RI di Jakarta kemarin.  

Jafar mengaku tidak mengetahui, siapa yang menghembuskan isu KLB tersebut. Sebab, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Ketua Dewan Pembina Marzuki Alie menjamin tidak akan ada KLB, meskipun Demokrat saat ini kena 'tsunami politik'. 

"Saya juga tidak tahu siapa yang mengatakan. Itu Ketum sudah bilang, Ketua Dewan Pembina, pak Marzuki Alie bilang tidak ada. Itu artinya belum ada sesuatu yang memungkinkan KLB," katanya. 

Menurut Jafar, bisa saja ada pihak-pihak yang sengaja menunggangi kasus Nazaruddin dan Andi Nurpati untuk mewacanakan KLB. "Bisa saja ada yang menunggangi, bisa sendiri-sendiri atau kelompok. Itu bisa saja semua terjadi, tetapi tetapi itu terlalu kreatif," katanya. 

Sebagai partai besar, kata Jafar,  tidak akan berpikir masalah KLB karena tidak ada situasi yang menyebabbkan digelarnya KLB. Disamping itu, bagi partai besar lainnya masalah KLB juga sangat jauh dan tidak menjadi perhatian, kecuali partai-partai kecil.

"KLB bagi partai adalah sesuatu yang masih sangat jauh untuk dibahas di elit Demokrat. Belum ada situasi yang menyebabkan dilakukan KLB. Bukan hanya Demokrat, KLB bagi partai-partai mapan itu sangat jauh," katanya.

Hal senada juga disampaikan Ketua DPR Marzuki Alie dari F-PD. Marzuki meminta orang di luar Demokrat,  dilarang untuk mengomentari masalah internal, termasuk soal Demokrat dan KLB.  "Saya minta orang eksternal tidak komentar mengenai Demokrat dan KLB. Itu urusan internal dan tidak seorang pun orang eksternal boleh mengomentari," kata Marzuki. 

Marzuki juga meminta agar kader-kader Demokrat karena akan memperkeruh suasana, dan tidak menanggapi provokasi dari pihak luar. "Saya sampaikan ke kader Partai Demokrat jangan berpikir KLB, atau jangan komentari. Ini cara-cara orde lama dan orde baru mengadu domba. Internal Partai harus solid menghadapi tsunami politik," katanya. 

Wacana KLB, lanjutnya, sengaja dilontarkan pihak luar untuk menjatuhkan Demokrat yang kini bertambah solid. Marzuki geram kenapa, Demokrat yang terus disasar oleh pihak luar agar terjadi perpecahan, sementara banyak kasus yang terjadi di partai lain tidak disentuh dan tidak menjadi perhatian. 

"Kenapa Demokrat, partai lain juga tidak bersih, sama saja. Tidak semua bersih dan yang pasti tidak 100 persen malaikat pasti ada setannya, inilah kehidupan dan Tuhan sudah menciptakan. Apapun partainya, kalau berkuasa pasti ada masalah, apa perlu disebutkan. Jadi jangan digeneralisasikan semuanya," katanya. 

Sebelumnya, Herbert Sitorus yang mengatas namakan komunitas anak muda Demokrat mewacanakan KLB. Herbert menilai elite partai sudah banyak terlibat korupsi, sehingga perlu dilakukan KLB. Namun, hal itu dipandang sebagai aksi sepihak yang justru ingin merusak citra PD.