Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

ABG Ini Dipolisikan Gara-gara Ngamuk di Konter Ponsel
Oleh : Gabriel P. Sara
Rabu | 18-03-2015 | 15:24 WIB
ngamuk_di_konter.jpg Honda-Batam
An saat dimintai keterangan oleh penyidik Polsek Batuaji.

BATAMTODAY.COM, Batam - An (14), seorang anak baru gede digelandang ke Mapolsek Batuaji usai mengamuk di sebuah konter ponsel, di Pasar Fanindo pada Rabu (18/3/2015) siang.

Brohim Firli (25), karyawan konter servis ponsel Lucky Start saat ditemui di Polsek Batuaji mengatakan, kejadian itu berawal pada hari Selasa (17/3/2015) sore. Saat itu, An datang bersama temannya berniat untuk servis HP merk Asus di konter tersebut.

"Awalnya itu kemarin, dia (An-red) datang sama temannya, pake motor mereka berdua, mau servis HP. Setelah itu pulang mareka dan HP milik An itu dititipkan di konter kami, mau servis. Dalam HP itu ada memori dan kartu SIM. Tak lama dia sama temannya itu balik lagi mau ambil memori itu. Datang bukan ngomong baik-baik, ini malah nendang-nendang semua kursi yang ada depan konter itu," jelas Brohim.

Lanjut Brohim, setelah itu, An kembali pulang ke tempat tinggalnya. Naumn , karena merasa tidak puas, tadi siang datang lagi bersama temannya. Saat berada di depan konter tersebut. An langsung menendang-nendang lagi kursi hingga kaca steling konter itu pecah.

"Dia juga mengancam, kalau tak ketemu memorinya  akan membakar ruko itu. Bos saya langsung keluar, terus bilang, kita ngomong baik-baik saja, jangan pakai emosi. Tapi dia tak peduli, malah mengancam balik bos saya," ujar Brohim.

Saat An ngamuk, di samping konter itu juga duduk salah satu anggota polisi Batuaji. Namun, An tidak mempedulikan polisi tersebut, malah semakin menjadi-jadi.

Tak terima dengan perlakuan An, pemilik konter yang belum diketahui namanya itu bersama Polisi langsung mengamankan An dan menggiringnya ke Polsek Batuaji. 

Sementara itu, pengakuan An sendiri, aksi nekat tersebut, karena didesak pemilik memori yang dia pinjam itu dan diancam mau dipukul kalau tak ketemu.

"Itu bukan memori saya bang, tapi punya teman saya namanya Andi. Saya kemarin dipukul karena memori itu tak ketemu. Jadi terpaksa saya ngamuk konter itu bang, karena HP yang saya servis itu di konter itu," ujar An sambil menangis di ruang penyidik Polsek Batuaji.

Disinggung mengenai anak geng motor, An membantah kalau dia tidak pernah bergabung. "Saya bukan anak geng motor bang, saya orang susah bang. Saya kerja malam, kerja jaga warung ayam penyet di daerah TOP 100 Tembesi," kata An.

Sementara, dari tangan An, kepolisian juga mengamankan satu unit sepeda motor Suzuki Satria FU. Motor tersebut tidak ada dokumen yang lengkap serta tidak ada palt nomornya.

Kapolsek Batuaji, Komisaris Polisi, Zaenal Arifin mengatakan, pelaku dipenjara atau tidak, menurutnya tergantung pelapor. Namun demikian, orangtua pelaku akan dipanggil ke kantor polisi. "Ini murni pengerusakan," kata dia.

Sementara tentang motor yang tak memiliki surat dan dugaan anggota geng motor, Zaenal tak berani menduga. Pihaknya, akan melakukan pendalaman kasus terlebih dahulu. "Semua dilakukan sesuai prosedur," tutup Zaenal.

Editor: Dodo