Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

RSUD Batam Perlu 10 Dokter Spesialis
Oleh : Andri Dalle
Kamis | 16-12-2010 | 17:00 WIB

Batam, batamtoday – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Batam kekurangan dokter spesialis sebanyak 10 orang, akibatnya berpengaruh pada pelayanan yang masih jauh dari optimal. Posisi strategis dalam pengelolaan rumah sakit semakin lemah dengan pengunduran 2 (dua) Pegawai Negeri Sipil dibidang itu baru -baru ini.

“Perlu ada insentif khusus atau kemungkinan terapan sistem remenurasi nantinya, supaya mereka betah,” kata Riki Indrakari, Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Batam kepada batamtoday, Kamis (16/12).

Dalam pembahasan rasionalisasi anggaran alokasi RSUD bersama DPRD yang juga melibatkan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Bagian Keuangan Pemko Batam yang digelar hari ini, dewan kata Riki menyampaikan soal sistem yang dapat merangsang optimalisasi dokter spesialis nantinya. Salah satunya diharapkan para dokter spesialis akan jadi pejabat fungsional.

Banggar DPRD, tambah legislator asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini berkonsentrasi pada hasil pembahasan rasionalisasi yang digelar masing-masing komisi di dewan, yang nantinya akan menguatkan rencana anggaran yang telah dituangkan pada Kebijakan Umum Anggaran (KUA).

Sistem remenurasi sendiri merupakan hal krusial dalam pengelolaan SDM. Selain sensitif, kesalahan dalam mengelola remenurasi dapat mengakibatkan gejolak internal perusahaan. Terlebih, kondisi eksternal saat ini kurang mendukung, seperti kondisi makro ekonomi yang sulit terkait kenaikan harga BBM, juga situasi keuangan kelembagaan yang menyesuaikan diri dengan kenaikan biaya-biaya.

“Jadi urusan insentif khusus ini juga sangat sensitif,” katanya.