Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gangguan Suplai Air Bersih Tak Ada Kaitan dengan Habisnya Kontrak ATB
Oleh : Ahmad Rohmadi
Senin | 09-03-2015 | 11:55 WIB
benny andrianto atb.jpg Honda-Batam
Wakil Presiden Direktur PT ATB Batam, Benny Andrianto Antonius.

BATAMTODAY.COM, Batam - Gangguan suplai air bersih yang terjadi di Batam akhir-akhir ini tidak ada hubungannya dengan masa kontrak ATB yang berakhir pada tahun 2020 mendatang. Gangguan tersebut murni karena produksi air yang menurun akibat musim kemarau yang terjadi di Batam.

Wakil Presiden Direktur PT ATB Batam, Benny Andrianto Antonius, mengatakan bahwa akibat kemarau yang terjadi di Batam beberapa bulan ini berdampak pada ketersediaan air di Water Treatment Plant (WTP).

"Air mati tidak ada hubungannya dengan investasi karena memang produksinya yang menurun namun sekarang sudah kembali normal," kata Benny, Minggu (8/3/2015).

Jika tidak segera turun hujan ia jelaskan bahwa ada beberapa WTP yang tidak bisa dioperasikan lagi, seperti WTP di Nongsa yang diprediksi akan habis dalam 6 minggu dan WTP di Sungai Harapan diprediksi hanya sampai 4 bulan saja. ATB sendiri saat ini punya 6 titik WTP dan dari semuanya yang paling besar adalah WTP Duriangkang kontribusinya yang mencapai 2.200 lps.

Dia menegaskan bahwa gangguan yang terjadi selama bukan kerena soal pencabutan UU Sumber Daya Alam No. 7 tahun 2004 oleh Mahkamah Konstitusi dan masa kontrak dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam.

Ia juga katakan bahwa kontrak itu tidak memberikan pengaruh pada konsensi yang telah dimiliki ATB terhadap pelayanan kepada masyarakat (pelanggan ATB). "ATB akan bertanggungjawab sampai 2020," jelas Benny.

Berdasarkan data yang dimiliki ATB, sebenarnya pada September 2014 lalu jumlah keluhan pelanggan lebih banyak jika dibanding dengan bulan Februari 2015 ini, dimana pada bulan September yaitu 626 pelanggan sedangkan bulan Februari 468 pelanggan.

"Karena banyak yang menyangkutpautkan dengan kontrak kita ini, beritanya  heboh bulan Februari ini dibanding bulan September lalu," tutup Benny.

Editor: Dodo