Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nelayan Asing Kembali 'Teror' Anambas
Oleh : Nursali
Senin | 09-03-2015 | 10:10 WIB
nelayan....jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Tarempa - Nelayan kapal ikan asing (KIA) kembali beraksi di perairan Indonesia dengan melakukan penjarahan ikan, hanya berjarak puluhan mil dari pulau terdekat di wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas.

Pada Minggu (2/3/2015) lalu, nelayan Desa Nyamuk Kecamatan Siantan Timur mengaku selamat dari ancaman nelayan asing diduga asal Thailand, saat memancing di sekitar 20 mil dari perairan Siantan Timur dengan menggunakan kapal kayu berukuran 3 GT.

Di tengah kesibukan nelayan lokal memancing, dengan kecepatan tinggi nelayan tersebut dikejar oleh KIA. Beruntung nelayan lokal tersebut selamat dari kejaran nelayan asing dengan cara mematikan semua lampu kapal kayu mereka sehingga nelayan asing kehilangan jejak.

Hal serupa juga terjadi pada Yar, nelayan Desa Belibak, Kecamatan Palmatak pada Sabtu (7/3/2015) lalu nyaris meregang nyawa karena hendak ditabrak dengan kapal asing dan dikejar-kejar hingga sampai Pulau Manda Riau Kecamatan Siantan Timur sekitar 10 mil dari pulau terdekat.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Kabupaten Kepulauan Anambas, Yunizar tak menampik 'teror' yang dialami oleh nelayan Anambas tersebut. Dia mengatakan telah melakukan koordinasi dengan Dirjen Pengawas Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) Republik Indonesia, dan KKP pun mengutus 2 kapal patrolinya menuju tempat insiden tersebut.

"Sekitar jam 02.00 WIB (7/3/2015) kemarin saya udah dapat infonya, setelah saya koordinasikan dua kapal Kapal Patroli Hiu 10 dari Batam dan Kapal Patroli Macan 5 yang bergerak dari Pontianak bergerak menuju lokasi sesuai posisi yang disampaikan nelayan," kata Yunizar, Minggu (8/3/2015).

Beruntung 1 KIA berhasil diamankan dan oleh Kapal Patroli Macan 5 sebelah barat daya Midai, Kabupaten Natuna yang selanjutnya dibawa ke Batam guna ditindaklanjuti secara hukum.

"Mungkin saat ini masih dalam perjalanan," katanya.

Sementara, Wakil Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris mengaku langsung menerima keluhan dari masyarakat saat ia berkunjung ke Kecamatan Palmatak. Dia mengatakan keluhan itu langsung ia teruskan kepada DKP Pemkab setempat dan melaporkan kejadian tersebut kepada Bakorkamla di Jakarta untuk meminta
tindakan.

"Mereka (nelayan lokal) langsung yang melaporkan kejadiannya kepada saya. saya khawatir terjadi apa-apa dengan mereka," kata Haris.

Editor: Dodo