Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gagalkan Aksi Perompakan, Tim Gabungan TNI AL Bekuk Enam Pelaku
Oleh : Romi Chandra
Jum'at | 06-03-2015 | 12:48 WIB
perompak_tangkapan_guskamla.jpg Honda-Batam
Enam perompak saat diamankan di Mako Lanal Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Tim gabungan TNI AL Lanal Batam, Bakorkamla dan Guskamla Armabar berhasil menyelamatkan upaya perompakan terhadap kapal-kapal yang lego jangkar di sekitaran periaran Tanjunguncang. Sedikitnya, enam pria pelaku perompokan yang menggunakan pancung kayu bermesin 40 PK berhasil dibekuk di lokasi perairan Tanjunguncang, Kamis (5/3/2015) sekitar pukul 05.00 WIB.

Enam pelaku perompakan tersebut diantaranya, N (50), warga Pulau Babi Belakangpadang yang berperan sebagai tekong, Aa (28), warga perumahan Fanindo, Batuaji, Tg (22), warga Kavling Kamboja serta Sagulung, S (30), Rj (22), dan Js (21), warga Dapur 12, Sagulung.

Dari tangan para pelaku ini, petugas mengamankan dua bilah samurai, sepuluh pisau cutter, kunci pas, obeng, busi serta alat bongkar besi lainnya. "Sebelumnya sudah ada laporan masuk dari pengguna jasa laut, IFC Singapura, POCC Singapura dan instansi keamanan negara tetangga, tentang keberadaan para perompak ini, mereka sering beraksi hingga ke selat Malaka," kata Komandan Guskamlabar Laksamana Pertama Abdul Rasyid Kacong kepada wartawan di Lanal Batam, Kamis malam.

Berangkat dari informasi tersebut, anggota TNI AL yang merupakan tim Sea Rider Western Fleet Quick Response (WFQR) langsung bergerak melakukan patroli. Saat berada di posisi 01 08 519 U- 103 55 273 Tanjunguncang, tim ini mendeteksi enam pelaku perompakan tersebut.

"Saat digrebek, mereka mencoba kabur menggunakan boat pancung, namun enam pelaku tersebut berhasil dibekuk. Mereka kita tangkap saat mencoba masuk ke kapal-kapal yang lego jangkar di perairan Tanjunguncang," jelasnya.

Modus para pelaku melancarkan aksinya denfan cara berpura-pura akan mencari besi di lautan sekitar lokasi galangan kapal. Saat melihat situasi kapal tak berpenjaga, para pelaku masuk dan mengambil barang-barang yang bisa dibawa, termasuk onderdil kapal.

"Mereka ini diduga adalah pemain lama yang kerap merompak di sekitara periaran wilayah Batam dan Kepri. Pengakuan sementara mereka mulanya mau nyelam besi, tapi karena lokasi galangan dijaga ketat, makanya mereka mau masuk ke kapal yang mau dirompak tadi," tutur Rasyid.

Dotambahkan Rasyid, selama ini pihaknya sudah banyak mendapat laporan yang masuk melalui hot line WFQR, namun saat ditangkap mereka selalu berhasil kabur ke laut dangkal, sehingga melakukan pengejaran terkendala jika menggunakan kapal besar.

"Kedepan kita akan terus berupaya menumpas aksi perompak yang terjadi di laut Kepri dan Batam khususnya. Kami juga memint agar masyarakat nelayan yang melihat adanya gerak gerik lerompakan kapal agar segera memberi tahu, sehingga bisa kami tangkap. Patroli juga akan terus kita tingkatkan. Saat ini enam orang itu kita amankan dulu untuk proses selanjutnya," pungkas Rasyid.

Editor: Dodo