Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Petugas Sekuriti PT Lintas Aman Nusantara Ini Dihajar Karena Tak Potong Rambut
Oleh : Irwan Hirzal
Sabtu | 28-02-2015 | 19:10 WIB
sekuriti_lapor.jpg Honda-Batam
Febry Rohalman Siboro (24), petugas sekuriti PT Lintas Aman Nusantara, saat melapor di Polsek Sekupang. (Foto: Irwan Hirzal/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Febry Rohalman Siboro (24), petugas sekuriti PT Lintas Aman Nusantara, dihajar seniornya karena tak memotong rambut. Dia pun melaporkan penganiayaan tersebut ke Mapolsek Sekupang, Sabtu (28/2/2015).

Pria warga perumahan liar di Bumi Permai, Batuaji, ini juga mengaku sering diperlakukan tak manusiawi oleh seniornya. "Bukan baru kali ini saja saya mendapat perlakukan seperti itu. Tapi pagi tadi kejadian pemukulan oleh senior  membuat saya ingin melapor dan berhenti dari tempat kerja. Apalagi gajinya tak jelas," kata Febry saat membuat laporan ditemani saudari perempuannya.

Febry menuturkan, kejadian itu berawal saat melakukan apel pagi sekitar pukul 09.00 WIB bersama rekan securty lainya di depan kantor PT Lintas Aman Nusantara, komplek pertokoan Tiban Center.

Usai apel Febry dipanggil oleh seniornya, Jusmin Silalahi. "Dia (Jusmin, red) itu tanya kenapa tidak potong rambut? Saya jawab karena tak punya uang. Apalagi rambut saya itu sudah pendek," kata Febry.

Tidak terima mendapat jawaban seperti itu, Jasmin pun menampar wajah Febry sebanyak dua kali di depan umum. Tapi Febry melawan dan mengancam dengan meminta untuk keluar dari perusahaan dan meminta ijazahnya.

"Bapak saya saja tak pernah memukul saya. Makanya saya lawan dan meminta ijazah untuk diberikan. Tapi saya malah dibawa ke belakang kantor oleh rekan yang lain. Di belakang saya dipukulin lagi di bagaian dada," ujar Febry yang masih mengenakan seragam dinasnya.

Sementara itu Muhammad Iksan, Direktur PT Lintas Aman Nusantara, saat dihubungi membenarkan kejadian tersebut. Uniknya, dia mengaku hal itu sudah biasa karena hal itu bagian dari kedisiplinan sebagai petugas sekuriti.

Katanya, seorang petugas sekuriti itu di mata masyarakat kerap dipandang sebelah mata. Sehingga penampilan dan kerapian di perusahaan miliknya selalu diperhatikan.

"Sudah wajar dipukulin, ditonjok, tak masalah. Tapi jangan pakai alat saja. Pemukulan itu di tubuh korban juga tidak ada bekasnya," katanya enteng. (*)

Editor: Roelan