Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

General Motors Tutup Pabrik di Bekasi Akhir Juni, Pasar Chevrolet Diperkuat
Oleh : Redaksi
Sabtu | 28-02-2015 | 15:54 WIB
pabrik_spin_di_bekasi.jpg Honda-Batam
Pabrik GM di Bekasi, Jawa Barat. (Foto: net)

BATAMTODAY.COM - GENERAL Motors (GM) Co pada Kamis LALU mengumumkan niatnya menutup pabrik perakitan di Bekasi, Jawa Barat. GM akan memangkas 500 tenaga kerja sebagai bagian upaya merombak operasional internasional yang tengah jatuh bangun.

Pabrik GM di Bekasi yang dibuka pada 1995, akan ditutup pada akhir Juni. Kenaikan harga bahan baku serta keterbatasan akses terhadap pemasok suku cadang lokal membuat pengeluaran terus bertambah.

Pabrik di Bekasi itu memproduksi Chevrolet Spin, mobil tujuh penumpang yang sempat menjadi tumpuan harapan GM menembus pasar Nusantara. Penjualan Spin belum menyentuh level yang dibutuhkan GM untuk menopang operasional pabrik, yang jarang difungsikan pada 2005 hingga 2013.

"GM Indonesia tengah menjalani transformasi yang digerakkan pasar," ujar kepala GM internasional, Stefan Jacoby.

"Kami tahu keputusan ini mengecewakan bagi para karyawan kami yang bekerja keras di Indonesia. Kami akan bekerja sama dengan tim kami dan masyarakat setempat, bersama dengan pemerintah Indonesia, untuk menyokong orang-orang kami."

Jacoby, yang tiba di GM dari Volvo pada 2013, selama ini bersikap kritis terhadap jaringan produksi internasional GM. Menurutnya, jaringan itu gagal berubah untuk merespons permintaan pasar dan fluktuasi pengeluaran.

Baru beberapa bulan setelah Jacoby menjabat, GM mengumumkan niat penutupan operasional di Australia akibat ongkos yang tinggi. Produksi di negara itu akan berhenti pada 2017.

Para pesaing GM asal Jepang memakai strategi impor untuk berhemat, tanpa perlu mengorbankan pangsa pasar di berbagai negara. Laba operasi internasional GM tahun 2014 relatif sama dengan tahun sebelumnya di level sekitar $1,22 miliar.

GM akan terus bermain di pasar Indonesia, tampaknya dengan memakai strategi serupa. Jaringan dealer mereka tetap akan menjual Chevrolet. Model Chevrolet Orlando akan terus diimpor dari Korea Selatan, sedangkan Trailblazer dan Captiva juga terus diimpor dari Thailand.

Sementara itu, GM masih dalam proses merampungkan rencana merakit mobil minivan murah di Tanah Air melalui kerja sama dengan mitranya di Cina, SAIC Motor Corp. Mereka akan membangun pabrik baru yang lebih modern, namun dengan kapasitas lebih kecil.

Ongkosnya juga dibagi dua antara GM dan SAIC, sehingga memungkinkan GM berhemat. Pabrik itu pun akan merakit mobil untuk diekspor.

Michael Dunne, presiden GM Indonesia, akan mundur pada akhir bulan ini untuk mendirikan usaha sendiri. Dunne belum bisa dimintai komentar hingga Kamis. Chief Financial Officer GM Indonesia, Pranav Bhatt, akan bertindak sebagai presiden interim sampai pengganti tetapnya ditunjuk. (*)

Sumber: WSJ