Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Masih Ada Siswa Pemegang KBS di Bintan yang Belum Terima Seragam Sekolah
Oleh : Harjo
Kamis | 19-02-2015 | 17:17 WIB
Kartu-Bintan-Sejahtera.jpg Honda-Batam
Kartu Bintan Sejahtera. (Foto: net)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Kartu Bintan Sejahtera (KBS) yang diluncurkan Pemerintah Kabupaten Bintan untuk mengentaskan wajib belajar, belum rampung dirundung masalah. Implementasinya masih saja bermasalah.

Kali ini, ada orang tua siswa SMPN 19 Bintan yang merupakan penerima KBS, mengeluhkan bahwa sejak awal penerimaan siswa baru pada tahun pelajaran 2014/2015, anaknya belum juga menerima baju seragam lengkap.

"Kami pemegang KBS, yang katanya semua gratis termasuk seluruh seragam sekolah lengkap. Ternyata sampai saat ini belum seluruhnya diterima oleh anak kami," ungkap Izal, orang tua murid yang ada di Bintanpesisir, Kamis (19/2/2015).

Izal menjelaskan, sesuai janji pemerintah daerah, penerima KBS akan mendapatkan bantuan seragam sekolah lengkap yang terdiri seragam OSIS satu stel, pramuka satu stel, baju kurung satu stel, baju olahraga satu stel lengkap dengan sablon nama sekolah, baju batik, tas sekolah dan sepatu.

"Nyata hingga lebih dari pertengahan tahun pelajaran, belum semua seragam sekolah diterima," keluhnya.

Ernita, guru di SMPN 19 Bintan, membenarkan. Menurutnya, sampai saat ini memang salah satu seragam murid pemegang KBS belum diterima siwanya.

"Siswa pemegang KBS di sekolah kita memang sudah menerima baju seragam sekolah. Tetapi belum semuanya atau belum lengkap. Kita tidak tahu apa alasan penjahit yang ditunjuk untuk menangani seragam sekolah ini," kata Ernita, yang dihubungi terpisah.

Sekolah lain ternyata punya kiat untuk mengatasi persoalan seragam anak didiknya. Kepala SMPN 15 Bintan, Ismayeti, misalnya, membuatkan seragam sekolah muridnya dengan cara sendiri. Pihak sekolah menanggulangi seluruh biaya pembuatan seragam siswa pemegang KBS.

Dia mengaku memilih cara ini karena penjahit yang ditunjuk untuk menangani pembuatan seragam sekolah yang berjanji akan datang untuk melakukan pengukuran, tidak kunjung datang ke sekolah.

"Kita ambil sikap untuk membuatkan baju seragam sekolah sendiri. Makanya sampai saat ini semua seragam anak sekolah SMPN 15 tidak bermasalah," terangnya. (*)

Editor: Roelan