Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Oknum Guru SDN 017 Sagulung Batam Diduga Pukul Siswanya
Oleh : Gabriel P Sara
Kamis | 19-02-2015 | 15:43 WIB
zaki dan orang tuanya.jpg Honda-Batam
Zaki dan ayahnya, Ahmad Sulurii. (Foto: Gabriel P Sara/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kasus kekerasan terhadap murid oleh guru masih terjadi di Batam. Zaki (7), siswa SD Negeri 017 Sagulung Batam,menjadi korban tindak kekerasan oleh gurunya. Malah oknum gurunya yang mengajar bahasa Inggris itu juga mengancam akan "membunuh" bocah ingusan tersebut.

Ahmad Suluri, orang tua Zaki, mengakui, tindak kekerasan itu terjadi pada Senin (16/2/2015) lalu sekitar pukul 10.00 WIB. "Awalnya Zaki nggak mau cerita. Karena dibujuk, baru dia menceritakannya," kata Ahmad kepada BATAMTODAY.COM di kediamannya di Kavling Flamboyan Blok G nomor 01 RT04/RW14, Dapur 12, Sagulung, Kamis (19/2/2015) siang.

Ahmad menuturkan, saat itu sudah jam pulang sekolah. Guru bahasa Inggris yang berinisial Re memerintahkan seluruh siswa di kelas untuk melipat tangan di atas meja. "Tapi Zaki ini mengaku tidak sengaja mengangkat tangan ke atas, terus langsung dilepas ke bawah dan kena meja. Akibatnya terdengar suara seperti orang meukul meja," cerita Ahmad.

Zaki pun dipanggil oleh sang guru untuk maju ke depan. Langsung saja oknum guru itu menampar pipi kiri dan memukul kepala Zaki. Sang guru juga sempat mengancamnya.

"Kata guru itu, kumatikan kau nanti. Begitu guru itu mengancam anak saya," terang Ahmad.

Hanya saja, Ahmad mengakui belum sempat melaporkan kejadian itu ke pihak berwajib. Namun ia menyayangkan perilaku sejumlah guru di sekolah tersebut. Menurutnya, banyak orang tua siswa yang mengeluhkan karena anak-anak mereka sering dipukul dan diancam.

"Nggak wajarlah seorang guru mendidik anak seperti itu. Seharusnya guru-guru itu mendidik yang benar dan tidak harus dengan kekerasan. Kalau seperti ini, anak-anak ini akan trauma dan takut," kata Ahmad.

Dia pun berharap oknum guru-guru yang sering mengancam dan melakukan tindak kekerasan dikeluarkan dari sekolah tersebut agar siswa tenang belajar. Menurutnya, dengan kekerasan tersebut, mental anak-anak akan kurang bagus.

"Kami minta pemerintah atau istansi terkait harus tegas dan mengeluarkan guru-guru yang melakukan kekerasan kepada siswa. Apalagi sampai mengancaman segala. Gimana dengan mental-mental anak-anak ini kalau kelakuan guru-gurunya seperti itu?" tukasnya. (*)

Editor: Roelan