Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Harga Tembus Rp500 Ribu Per Kilogram, Ikan Dingkis Langka di Batam dan Tanjungpinang
Oleh : CR-11/CR-12
Rabu | 18-02-2015 | 15:21 WIB
Photo Ikan Dikis dipasar Ikan Tanjungpinang.jpg Honda-Batam
Ikan dingkis yang dijual di pasar ikan Tanjungpinang pada Rabu (18/2/2015) yang tak sebanyak tahun lalu. (Foto: CR11/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM - Sehari menjelang perayaan Imlek 2566, ikan dingkis yang menjadi ikon dalam perayaan pergantian tahun bagi warga Tionghoa itu langka di pasaran Batam dan Tanjungpinang. Akibatnya, harga ikan ini melonjak.

Di Pasar Toss 3000 Batam, sejumlah penjual mengatakan ikan dingkis ini mulai langka sejak sepekan lalu. Pasokan tak banyak, namun ikan ini menjadi buruan warga Tionghoa yang ingin merayakan Imlek.

"Pembeli banyak yang tanya, tapi pasokan dari penyuplai dibatasi. Jadi memang lebih sering kosong, kalau pun ada tak butuh waktu lama langsung dibeli," kata Surya, pedagang ikan.

Surya mengakui keuntungan yang diraih dalam menjual ikan dingkis ini cukup besar. Maklum, ikan jenis ini muncul hanya setahun sekali. Dia membanderol harga per kilogramnya hingga Rp 400 ribu.

Sementara itu, di Pasar Ikan Tanjungpinang, ikan dingkis juga langka. Sejumlah pedagang mengaku hanya memiliki stok tak lebih dari 5 kilogram dan dijual di kisaran Rp 250 ribu hingga Rp 350 ribu.

"Pasokan ikan dari nelayan sangat minim, sementara yang membeli dan membutuhkan banyak, hingga harga per kilogramnya sangat mahal," kata Sumirah, pedagang di Pasar Ikan Tanjungpinang.

Biasanya kata Sumirah, dua tiga hari menjelang Imlek, pasokan ikan dingkis  melimpah sehingga dapat menambah keuntungan pedagang Ikan.

"Tapi tahun ini sangat sedikit sekali, bahkan kita sebagai pedagang ikan kadang tidak mendapat pasokan," ujarnya.

Hal yang sama juga dikatakan Aseng. Dia mengatakan, ikan dingkis yang ada di lapaknya, diperoleh dari nelayan di Kijang sekitar 20 kilogram, dan hanya 12 kilogram yang bertelur, sementara sisanya biasa.

"Biasanya, yang lebih mahal adalah dingkis yang bertelur, karena ini yang menjadi incaran warga. Tapi tahun ini ikanya juga sangat minim," ujar Aseng. 

Untuk dingkis yang bertelur, Aseng mengaku dapat menjual Rp 350 ribu hingga Rp 400 ribu per kilogramnya, sedangkan dingkis biasa, dijual Rp 40 ribu saja.

"Harapan kita besok lah, mudah-mudahan dingkis banyak, hingga pembeli pada hari pertama Imlek, akan banyak," harap Aseng. 

Editor: Dodo