Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ariel 'Ditemani' Tan Malaka dalam Penjara
Oleh : Redaksi
Kamis | 16-12-2010 | 11:11 WIB

Bandung, batamtoday - Terdakwa  kasus video porno, Nazriel Irham alias Ariel "Peterpan", mengaku belakangan ini dirinya banyak  'ditemani' Tan Malaka di dalam penjara. Vokalis Peterpan ini mengaku terpesona dengan semangat dan romantika perjuangan Tan Malaka.

Hal itu disampaikan Atiel dari balik sel tahanan sementara Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jalan RE Martadinata, Kamis (16/12). Ariel hari ini akan mengikuti persidangan lanjutan kasusnya.

"Saya suka (Tan Malaka, red), ada beberapa buku Tan Malaka saya simpan, " ujar Ariel lumayan bersemangat. Dia juga mengaku banyak terinspirasi setelah membaca buku biografi Tan Malaka, namun belum menjawabnya rinci.

"Ada banyak  inspirasi habis membaca Tan Malaka. Coba baca, deh," ujarnya sambil tersenyum.

Tan Malaka adalah seorang aktivis pejuang nasionalis Indonesia, seorang pemimpin sosialis, dan politisi yang mendirikan Partai Murba. Pejuang yang militan, radikal dan revolusioner ini banyak melahirkan pemikiran-pemikiran yang berbobot dan berperan besar dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dengan perjuangan yang gigih maka ia dikenal sebagai tokoh revolusioner yang legendaris.

Tan malaka sama halnya dengan Ariel juga kelahiran Sumatera Barat. Dia kukuh mengkritik pemerintah kolonial Hindia-Belanda maupun pemerintahan republik di bawah Soekarno pasca-revolusi kemerdekaan Indonesia. Walaupun berpandangan sosialis, ia juga sering terlibat konflik dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Tan Malaka menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam pembuangan di luar Indonesia, dan secara tak henti-hentinya terancam dengan penahanan oleh penguasa Belanda dan sekutu-sekutu mereka. Walaupun secara jelas disingkirkan, Tan Malaka dapat memainkan peran intelektual penting dalam membangun jaringan gerakan sosialis internasional untuk gerakan anti penjajahan di Asia Tenggara. Ia dinyatakan sebagai "Pahlawan revolusi nasional" melalui ketetapan parlemen dalam sebuah undang-undang tahun 1963.

Tan Malaka juga seorang pendiri partai Murba, berasal dari Sarekat Islam (SI) Jakarta dan Semarang. Ia dibesarkan dalam suasana semangatnya gerakan modernis Islam Kaoem Moeda di Sumatera Barat.

Selain membaca, Ariel juga mengaku suka menulis sastra. Dalam menjalani sidang perkaranya, ketika di dalam penjara, kalau tidak menulis, yaa 'ditemani' Tan Malaka.