Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

DBD Telan Korban Jiwa di Karimun, Dinkes Tak Mau Disalahkan
Oleh : Khoiruddin Nasution
Senin | 16-02-2015 | 08:13 WIB
nyamuk_aedes.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net.

BATAMTODAY.COM, Karimun - Demam berdarah dengue (DBD) telah menelan korban jiwa di Karimun. Pihak Kadis Kesehatan Karimun tidak mau disalahkan dengan jatuhnya korban tersebut.

Menurutnya masyarakatlah yang tidak mau menjalankan pola hidup sehat di rumah dan lingkungannya. "Sudah selalu kita minta masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat dan rutin melaksanakan kegiatan 3M di rumah mereka masing-masing. Namun, kenapa kasus DBD kembali meningkat, saya juga tidak tahu," ujar Sensissiana, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun,  Minggu (15/2/2015) di rumah dinas Bupati Karimun.

Dijelaskan, pada Januari 2015 tercatat 40 orang terserang DBD. Sedangkan di Februari 2015 berjumlah 19 orang. Sehingga total keseluruhannya sebanyak  59 orang. Namun dari jumlah tersebut, satu orang di antaranya telah meninggal dunia.

Hanya saja, pada akhir 2014 lalu status DBD diturunkan dari status kejadian luar biasa (KLB). Itu dilakukan akibat menurunnya angka penyebaran dan angka kematian penderita BDB.

"Status itu diberikan sesuai fakta di lapangan. Dan itu juga berkat berbagai upaya yang sudah kita lakukan. Namun jika pada 2015 ini kasus DBD kembali meningkat, bukan berarti kesalahan itu ada di Dinkes," katanya.

Sementara itu Ketua DPD LMB Kabupaten Karimun, Datok Azman Zainal, meminta pemeritah daerah setempat harus lebih proaktif dalam mengatasi DBD. "Pemerintah melalui Dinkes harus cepat tanggap. Jangan menunggu jatuhnya korban. Apalagi sampai meninggal dunia, baru Dinkes sibuk turun ke lapangan untuk mengatasinya," tegasnya.

Dikatakan, masyarakat tidak hanya cukup diberikan imbauan saja. Langkah yang tepat menurutnya, Dinkes harus turun langsung mensukseskan hal itu.

"Semestinya petugas Dinkes rutin turun ke tiap-tiap rumah warga, memberikan imbauan untuk berpola hidup sehat. Jika perlu gerakan 3M itu dicek secara rutin juga. Dengan demikian barulah Dinkes terlihat serius mengatasi permasalahan DBD ini," katanya. (*)

Editor: Roelan