Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasat Reskrim Polresta Barelang Sebut Marinir Tak Mengamankan Dua Warga Palembang
Oleh : Romi Chandra
Sabtu | 14-02-2015 | 21:36 WIB
korban_penclikan_otk_dan_warga_ikbss.jpg Honda-Batam
Delapan orang yang menjadi korban penculikan dan penganiayaan serta warga Palembang yang membawa spanduk dengan berbagai tulisan di Mapolresta Barelang, Sabtu (14/2/2015). (Foto: Romi Chandra/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepolisian Resor Kota Besar Barelang berkoordinasi dengan pihak Batalyon Infanteri-10 Marinir/Satria Bumi Yudha (SBY) untuk mengungkap insiden di lokalisasi Telukpandan. Belakangan, beberapa orang mengaku telah diculik dan disiksa oleh sekelompok orang tak dikenal yang disebut-sebut dilakukan oleh oknum Marinir.

Namun, Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Didik Erfianto, menegaskan pihak Yonif-10 Marinir/SBY menyatakan tidak mengamankan pelaku penikaman hingga menewaskan seorang anggota Marinir di tempat itu.

"Kita belum dalami keterangan dari para korban. Mereka meminta kita agar menjemput dua orang lagi yang yang belum kembali. Tapi koordinasi yang kita lakukan, pihak Marinir mengaku tidak mengamankan pelaku," kata Didik, di Mapolresta Barelang, Sabtu (14/2/2015) malam.

Pada Sabtu sore, ratusan warga dari Ikatan Keluarga Besar Sumatera Selatan (IKBSS) menggelar aksi. Delapan orang warga Palembang, Sumatera Selatan, yang mengaku diculik sekelompok OTK juga datang mengadu. Mereka meminta polisi untuk menjemput dua warganya yang dikabarkan diculik dan belum diketahui keberadaannya.

Namun, setelah mendapat penjelasan Kasat Reskrim, sekitar pukul 19.00 WIB ratusan warga Palembang dengan delapan orang korban beranjak dari Mapolresta Barelang menuju POM AL di Mako Lanal Batam, Tanjungsengkuang, Batuampar, untuk meminta keadilan yang diduga dilakukan anggota Marinir terhadap warganya.

Berita sebelumnya, korban penculikan dan penganiayaan sekelompok orang tak dikenal (OTK) ternyata tidak hanya dialami Taufik. Hingga Sabtu (14/2/2015) petang, sebanyak 10 orang warga Pluto, Tanjunguncang, yang menjadi korban, sementara dua orang lagi belum diketahui nasibnya. Kebetulan, semua yang menjadi korban adalah warga asal Palembang, Sumatera Selatan.

Ikatan Keluarga Besar Sumatra Selatan (IKBSS) di Batam pun menyesalkan aksi kekerasan tersebut. Ratusan anggota IKBSS pun berbondong-bondong mendatangi Mapolresta Barelang dengan membawa delapan orang warganya yang menjadi korban agar polisi bisa menjalankan tugasnya dengan baik.

Dari pengakuan para korban, mereka diculik dan dianiaya sekelompok orang yang mengaku oknum TNI. Satu per satu para korban diinterogasi mengenai insiden yang terjadi di lokalisasi Telukpandan, Tanjunguncang, Jumat dinihari kemarin. (*)

Editor: Roelan