Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rekonstruksi Pembunuhan di Taman Gajah Mada Peragakan 7 Adegan
Oleh : Irwan Hirzal
Rabu | 11-02-2015 | 14:14 WIB
rekon_gajahmada.jpg Honda-Batam
Rekonstruksi pembunuhan di Taman Gajah Mada, Sekupang. (Foto: Irwan/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam -  Penyidik Satuan Reskrim Polresta Sekupang melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan Asran (25) di Taman Gajah Mada, Sekupang pada Rabu (11/2/2015) siang.

Sebanyak tujuh adegan diperagakan oleh tersangka Anwir Jacarius bersama dua tersangka lainnya, Suhelmi bin Kaharudin dan Heri Gusrin bin Syahril.

Proses rekonstruksi dimulai sekitar pukul 11.00 WIB. Rekonstruksi kasus ini dilaksanakan di dua titik TKP dari korban berkelahi hingga korban mengejar pelaku Anwir hingga tergeletak di depan sebuah kedai kopi.

"TKP pembunuhan di seputar Taman Gajah Mada. Ada 7 adegan di antaranya dari korban datang, perkelahian antara korban dan tersangka utama, sampai korban ditikam menggunakan sangkur," ujar Kapolsek Sekupang Kompol Rimsyahtono kepada BATAMTODAY.COM. 

Rimsyahtono mengatakan adegan pertama tersangka Suhelmi ditemani saksi Mitha, Metha, Wanda, Saipul, Rio Rivaldo, Bambang Irmanto, kumpul d itaman tersebut. Tak lama kemudian Heri Gisrin dan Roo Rivaldo datang dan selanjutnya para saksi dan tersangka menenggak minuman keras.

"Saat tersangka Suhelmi dan kawan-kawannya minum di Taman Gajah Mada, sekitar 20 menit korban Asran dan teman korban Zainal Arifin datang dengan keadaan mabuk," kata Rimsyahtono.

Selanjutnya korban menghampiri Mitha dan Metha sedangkan teman korban bergabung dengan saksi yang lain dan sambil mabuk. Sekitar 30 menit kemudian teman pelaku, Bambang datang dan tidak lama kemudian pelaku utama Anwir Jacarius datang dengan membawa 1 buah tas ransel warna hitam merah yang berisi satu buah sangkur dan bergabung minum.

Saat duduk bersama rekan pelaku Anwir mengeluarkan sangkur dari dalam tas dan menyimpanya di jalan. Setelah itu korban dan tersangka minum bareng.

"Penikaman itu muncul setelah teman korban Zainal meminta uang terhadap teman tersangka serta tersangka utama Anwir sebesar Rp5 ribu karena rokok dan minuman keras sudah habis," katanya.

Dikarnekan para pelaku dan temanya tidak memiliki uang yang diinginkan Zainal, ia pun langsung memecahkan dua botol minuman keras di tempat itu.

Korban Asran dengan kondisi mabuk mengambil serpihan pecahan botol miras dan menghampiri tiga pelaku Anwir, Suhelmi dan Heri Gusrin sambil mengacungkan pecahan botol miras.

"Karena tidak diberi uang tersangka Anwir ditodong menggunakan pecahan botol miras, lalu pelaku pun berdiri dan memeluk korban," katanya.

Pada saat tersangka berdiri dan memeluk korban, saaat itu Anwir sudah mengambil sangkur yang diletakan di jalan tak jauh dari tempat pertikaian. Lalu korban Asran langsung memukul Anwir di bagian pundak menggunakan tangan kosong hingga pelaku terjatuh.

Saat korban pukul pelaku keduanya terjatuh saat itu juga pelaku Anwir melayangkan sangkur ke perut Asran. Setelah ditusuk pelaku pun lantas langsung kabur. 

"Saat Anwir ditikam, pelaku langsung lari ke arah kedai kopi tak jauh dari  tempat lokasi kejadian. Korban masih sadar dan sempat mengejar pelaku sambil membawa sangkur," ujar Rimsyahtono.

Saat hendak mengejar pelaku Aswir, kedua pelaku lainnya yakni Heri memukul pundak dan lehar korban dengan tangan kosong, sementara Suhelmi memukul di kepala Asran. Setelah memukul kedunya pun kabur.

Sementara teman korban Zainal yang juga tengah mabuk berat mengaku tidak melihat pertikaian hingga Asran ditikam oleh pelaku meskipun jarang mereka berdekatan. Ia baru melihat ketika Asran mengejar pelaku Anwir sambil memegang sangkur dan perut yang sudah berceceran darah. 

"Teman korban tahunya ketika Asran sudah tergeletak dengan posisi tangan di depan dan perut sudah mengeluarkan banyak darah dan usus terburai. Korban pun tewas ditempat meskipun sempat dilarikan ke RSOB, Sekupang," pungkasnya.

Editor: Dodo